Permasalahan banjir di Kawasan Hek di Kramat Jati Jakarta Timur masih terjadi. Sejumlah langkah kini disiapkan Pemprov DKI, apa saja?
DIketahui, masalah banjir di kawasan Hek, Kramat Jati, Jakarta Timur, ada di pinggir bantaran Kali Baru, Jl Raya Bogor, di sekitar pertigaan Jl Raya Pondok Gede.
detikcom Do Your Magic sudah memberitakan masalah ini sejak 1 September 2021 silam, namun masalah air Kali Baru yang meluap ke pertigaan Hek ini sudah berlangsung lebih lama lagi. Terakhir, Kali Baru meluap pada Selasa (19/6) pagi kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bila Kali Baru meluap, Jl Raya Bogor arah Cililitan di sini bakal tergenang air. Tak cuma air, genangan juga mengandung lumpur sehingga membuat aspal licin. Terang saja, sering ada pengendara sepeda motor yang terjatuh.
Bangun Tanggul Sepanjang 800 Meter
Untuk menangani masalah ini, Pemprov DKI Jakarta segera memulai pembangunan tanggul di sekitar bantaran Kali Baru di kawasan Hek, Kramat Jati. Nantinya, tanggul akan dibangun sepanjang 800 meter.
Tanggul akan dibangun di dua sisi Kali Baru, dimulai dari jembatan Jl Ja Abah hingga jembatan Jl Inpres.
"Sekitar 800 meter panjangnya, (rinciannya) 400 meter sisi kiri dan 400 meter sisi kanan," kata Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur, Wawan Kurniawan, saat dihubungi, Selasa (20/6/2023).
Simak halaman selanjutnya
Simak juga Video: Penampakan Genangan di Hek Kramat Jati, Air Mengalir dari Kios Percetakan
Pembangunan Dimulai Juli
Wawan menyampaikan tahapan pembangunan bakal dimulai sesuai rencana, yaitu pada Juli mendatang. Sejauh ini, prosesnya baru sampai pada tahapan lelang menentukan pemenang proyek ini.
"Saya udah konfirmasi ke dinas, kebetulan di bidang pengendali banjir, Juli nanti berkontraknya. Sekarang lagi proses lelang," ujarnya.
Selain membuat tanggul, Wawan memandang aspek lainnya perlu direnovasi, misalnya jembatan utilitas yang melintang di atas Kali Baru. Pasalnya, kondisi jembatan di lokasi tersebut sudah semakin rendah sehingga banyak sampah yang kerap tersangkut.
"Banyak jembatan utilitas itu pada melintang. Jadi kalau ada sampah maupun ada saringan sampah nyangkut apalagi jembatan yang memang dalam kondisi normal itu pun sudah tertabrak oleh air. Artinya sudah rendah gitu kan, apalagi ketika airnya lagi tinggi ya akan lebih parah lagi," jelasnya.
"Saya berharap kalau ada renovasi jembatan-jembatan yang rendah akan lebih bagus lagi," sambungnya.
Tak Ada Relokasi Bantaran Kali
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur Wawan Kurniawan mengatakan proses pembangunan tanggul tak memerlukan relokasi dengan pembongkaran bangunan bantaran kali.
"Oh nggak ada. Itu jauh dari warga," kata Wawan saat dimintai konfirmasi, Selasa (20/6/2023). Wawan menjawab apakah warga sekitar bantaran kali akan direlokasi untuk pembangunan tanggul.
Wawan memastikan untuk pembangunan tanggul tak memerlukan relokasi. Sebab, lokasi pembangunan tanggul jauh dari bangunan warga.
"Oh, ada (keinginan) seperti itu ya. Tapi enggak ada relokasi," ucapnya.
Simak halaman selanjutnya
Pemkot Klaim Pasang Bronjong
Sebelumnya Pemkot Jaktim mengklaim memasang bronjong untuk penanganan sementara setelah Kali Baru di Hek, Kramat Jati, meluap. Namun bronjong tersebut belum terlihat.
Pantauan detikcom, Selasa (20/6/2023), tidak terlihat bronjong atau keranjang dari kawat untuk membungkus batu kali. Bronjong biasanya digunakan juga untuk meninggikan turap atau dinding beton sungai.
Dengan bertambahnya tinggi turap, diharapkan volume air tidak meluap atau luber keluar dari badan kali. Selain bronjong, karung berisi pasir juga dipakai untuk meninggikan turap sungai untuk mengantisipasi volume air meluap.
detikcom sempat menyusuri tepi Kali Baru sekitar 500 meter. Namun tidak terlihat ada bronjong ataupun karung pasir baru yang dipasang.
Di lokasi hanya terlihat ada bronjong dan karung pasir lama yang sudah tidak terlalu tertata karena diduga terdorong arus saat Kali Baru meluap.
Tampak ada sejumlah petugas UPK Badan Air yang sedang menyingkirkan sampah-sampah di Kali Baru Hek, Kramat Jati. Mereka mengangkut sampah-sampah mayoritas plastik yang tersangkut di penjebak sampah (trash trap).
Petugas UPK Badan Air di lokasi mengatakan bronjong baru memang belum dipasang.
"Nanti bulan Juli (dipasang), sudah direncanakan dari jauh hari, tapi baru akan dipasang Juli," kata petugas tersebut.