Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dorong pemerataan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan dan penguatan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Rerie, sapaan akrabnya, mengatakan peluang pemerataan kesejahteraan masyarakat sangat terbuka melalui berbagai langkah pengembangan UMKM.
"Peluang pemerataan kesejahteraan masyarakat sangat terbuka melalui berbagai langkah pengembangan sektor UMKM dalam rangka pengentasan kemiskinan di sejumlah daerah," kata Rerie dalam keterangannya, Selasa (20/6/2023).
Data BPS September 2022, angka kemiskinan di Indonesia tercatat 9,57%. Kemudian, angka kemiskinan ekstrem di Indonesia sebesar 1,74%. Di sisi lain, ada sejumlah anak bangsa yang masuk dalam jajaran orang terkaya di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Rerie, fakta tersebut harus membuka mata banyak potensi di Indonesia yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. PR yang harus diselesaikan adalah bagaimana sumber-sumber kesejahteraan itu bisa merata, sehingga tidak ada lagi masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Legislator dari Dapil II Jawa Tengah mengungkapkan sektor UMKM bisa dimanfaatkan menjadi 'jembatan' bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan.
"Saat ini pemerintah sedang berupaya mendorong UMKM untuk masuk ke ekosistem digital, sebagai bagian dari langkah pengembangan dan penguatan ekonomi masyarakat," imbuh Rerie.
Catatan Kantor Menko Perekonomian mengungkapkan per Desember 2022, sebanyak 20,76 juta UMKM sudah onboarding digital. Pada 2023 ditargetkan tambahan 4 juta UMKM onboarding digital, dan targetnya pada 2024 sebanyak 30 juta UMKM dapat onboard digital.
Langkah pengembangan UMKM tersebut, harus ditujukan untuk sebesar-besarnya peningkatan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat, sehingga dibutuhkan kolaborasi yang kuat dari para pemangku kebijakan dan masyarakat agar upaya pemerataan kesejahteraan rakyat yang merupakan amanat konstitusi itu, dapat diwujudkan dengan segera.
(anl/ega)