Mengintip Aktivitas TK Gratis di Pelosok DIY yang Didirikan Bripka Heri

Mengintip Aktivitas TK Gratis di Pelosok DIY yang Didirikan Bripka Heri

Rizky Adha Mahendra - detikNews
Selasa, 20 Jun 2023 18:10 WIB
Bripka Heri Prasetyo melihat aktivitas di TK Bumi Damai Indonesia
Bripka Heri Prasetyo melihat aktivitas di TK Bumi Damai Indonesia. (Rizky/detikcom)
Jakarta -

Sosok Bripka Heri Prasetyo dikenal baik oleh masyarakat Dusun Krambil, Desa Girisekar, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Anggota Subbidprovos Bidpropam Polda DIY itu dikenal karena kepeduliannya terhadap pendidikan anak-anak dengan membangun dan membiayai operasional Taman Kanak-kanak (TK) Bumi Damai Indonesia.

detikcom melihat langsung aktivitas di TK tersebut pada Selasa (20/6/2023) pagi hingga siang. TK tersebut bisa diakses secara gratis. Orang tua siswa tidak membayar sepeser pun untuk menyekolahkan anaknya di sana.

Aktivitas di TK tersebut tidak jauh berbeda dengan TK pada umumnya. Anak-anak bermain dan belajar dengan baik di sana. Terdapat empat guru yang mengajar di TK tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka memulai aktivitas sejak pagi hingga menjelang siang. Berbagai kegiatan dilakukan oleh murid-murid di TK tersebut. Kegiatan dibimbing oleh para guru.

Suasana ceria terlihat dari raut wajah para murid TK tersebut. Sesekali di antara mereka ada yang bertengkar. Namun, dengan sigap, guru memediasi mereka hingga kembali berdamai.

ADVERTISEMENT
Bripka Heri Prasetyo melihat aktivitas di TK Bumi Damai IndonesiaBripka Heri Prasetyo melihat aktivitas di TK Bumi Damai Indonesia (Rizky/detikcom)

Tak lupa belajar membaca, menulis, mewarnai, ada dalam aktivitas TK tersebut. Murid yang lapar dipersilakan untuk menyantap makanan yang telah dibawa ataupun yang disediakan.

Selaiknya anak-anak yang suka bermain, berbagai arena permainan disediakan di TK tersebut. Anak-anak dengan bebas bisa memainkannya dengan pendampingan guru.

Para guru tampak semangat mengajar anak-anak di sana. Seolah-olah tak mau kalah, anak-anak juga terlihat bersemangat menyambut instruksi guru mereka.

Pemilik yang lahannya digunakan untuk TK Bumi Damai Indonesia, Ngadilah, mengatakan Bripka Heri membayar Rp 1 juta per tahun untuk biaya sewa bangunan dan lahan. Dia bahkan sebenarnya rela untuk tidak dibayar karena merasa pendidikan anak-anak di dusun tersebut begitu penting.

"Ini disewa, saya kasih tanah, kasihan sama anak-anak. Biar lanjut di sini daripada ke mana-mana, saya kasih tanah," kata Ngadilah sembari menitikkan air mata.

"Aku bangga sekali, terharu banget, rumah saya kayak gini, tamunya para bapak-bapak, terenyuh sekali saya," tambahnya saat menceritakan sosok Bripka Heri.

Dia bercerita tentang awal pertemuan dengan Bripka Heri. Suatu ketika, Bripka Heri sedang melakukan bakti sosial membagikan sembako. Lantas, Ngadilah meminta Bripka Heri juga melakukan itu di dusunnya.

Kemudian, dia menceritakan kepada Bripka Heri bahwa di dusunnya, anak-anak sulit mendapatkan akses pendidikan TK. Maka, dia meminta bantuan Bripka Heri untuk membangun TK di sana.

"Itu semua gratis loh dari Pak Heri dari pakaian, peralatan, itu gratis. Kalau guru itu yang gaji Pak Heri. Saya terharu, bangga sekali," ujarnya.

Bripka Heri menyisihkan gaji untuk biayai operasional TK. Simak ceritanya di halaman selanjutnya:

Sisihkan Tunjangan Kinerja untuk Operasional TK

Sebagai polisi, Bripka Heri mendapatkan gaji pokok dan tunjangan kinerja (tukin). Dalam jabatannya saat ini, dia mendapatkan tukin sekitar Rp 2,7 juta.

Dengan rincian operasional TK tersebut sebanyak Rp 2 juta digunakan untuk menggaji empat orang guru. Serta Rp 700 ribu untuk membeli peralatan sekolah TK dan lain-lain.

Tukin miliknya itulah yang digunakannya untuk membiayai operasional TK. Namun sesekali dia juga merogoh gaji pribadinya untuk membiayai TK tersebut.

"Dengan pangkat saya ini kan saya mendapat tunjangan kerja sekitar Rp 2,7 juta. Nah itu yang saya alokasikan untuk biaya operasional TK seluruhnya. Gaji untuk di rumah, tapi kadang diambil juga, kayak contoh ini nih buat wisuda beli ini itu kan toga, konsumsi, kan," kata Bripka Heri.

Apa yang dilakukan Bripka Heri tersebut telah mendapat restu dari istrinya. Meski di awal, istrinya sempat bertanya kepadanya, kegiatan apa lagi yang hendak dilakukannya itu.

Istri Bripka Heri sendiri bekerja sebagai pegawai salah satu bank di Yogyakarta. Dengan begitu, keluarga Bripka Heri merasa cukup untuk kehidupan sehari-hari sekaligus membiayai operasional TK Bumi Damai Indonesia.

"Harapannya ke depan untuk TK saya lebih berkembang. Anak-anaknya juga pintar-pintar, bisa memberi manfaat untuk warga yang sekitar sana," ucapnya.

"Yang jelas saya bisa membuat bangunan permanen, kalau sekarang kan masih sewa. Tapi alhamdulillah saya di depannya itu sudah dapat tanah wakaf dari warga situ sekitar 200 meter," tambahnya.

Senangnya Orang Tua Ada TK di Dusunnya

Salah satu warga sekitar bernama Warsiti, menyekolahkan anaknya di sana. Dia merasa senang dengan kehadiran TK di dusunnya. Sebab, tak perlu lagi ada anak-anak di dusun itu untuk sekolah TK jauh dari rumah.

Anak pertamanya saat itu tidak sempat mengenyam pendidikan TK. Sebab, saat itu TK cukup sulit diakses. Selain jarak yang jauh, faktor biaya berpengaruh.

Anak keduanyalah yang disekolahkan di TK tersebut. Dia mengatakan peran TK dalam mendidik anak keduanya itu begitu terasa. Hingga dia merasa senang dengan hadirnya TK tersebut.

"Alhamdulillah banyak sekali perubahan, sudah mulai mandiri, terus anak-anak juga sudah bisa pokoknya lebih mandiri lah daripada sebelum-sebelumnya. Banyak pengetahuan, pokoknya banyak ilmu yang didapat di sini," ujar Warsiti.

Halaman 3 dari 2
(rdh/fas)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads