Wali Kota Jakarta Timur (Walkot Jaktim) M Anwar ingin merelokasi warga bantaran Kali Baru di kawasan Hek, Kramat Jati. Menurutnya, hal itu perlu dilakukan karena air Kali Baru berkali-kali meluap ke Jalan Raya Bogor.
Sejumlah bangunan berdiri di jalur hijau atau Kali Baru Hek, Kramat Jati. Keberadaan bangunan tersebut dianggap turut mempersempit badan kali sehingga mengganggu aliran air.
Pantauan detikcom, Selasa (20/6/2023), terdapat sejumlah bangunan rumah toko (ruko) di pinggir Kali Baru Hek. Bangunan tersebut berdiri di lahan antara Kali Baru Hek dan Jalan Raya Bogor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagian belakang bangunan-bangunan tersebut begitu menempel pada badan Kali Baru. Sedangkan bagian depannya menghadap ke Jalan Raya Bogor.
Petugas UPK Badan Air yang setiap hari bekerja menyingkirkan sampah dan mengurus Kali Baru Hek, Kramat Jati, mengatakan ada beberapa bangunan yang berdiri di jalur hijau. Ruko-ruko di pinggir Jalan Raya Bogor dan Kali Baru tersebut akan direlokasi.
![]() |
"Itu kan sebenarnya jalur hijau. Kalau dari kali itu jaraknya 2-1,5 meter. Itu kan batasnya sudah di atas bangunan, di turap kali," kata petugas UPK Badan Air saat ditemui di lokasi.
Deretan bangunan itu disebut sudah lama berdiri di jalur hijau tersebut. Rencananya, bangunan yang akan ditertibkan berlokasi dari Hek, Kramat Jati, hingga PGC.
"Nah, kalau dari jalan itu sama saja, 1,5 meter. Tapi orang-orang bangunnya pada pinggir jalan, jadi hadap jalan. Itu Wali Kota sudah ninjau kemarin. Jadi rencananya sampai ke PGC sana," kata dia.
Tanggapan Pedagang
Faisol (37), seorang pedagang yang rukonya berdiri di tepi Kali Baru Hek, Kramat Jati, mengaku pasrah dan mengikuti pedagang ruko lain. Namun dia berharap relokasi tak dilakukan dalam waktu dekat.
"Ya mau gimana lagi. Saya sih ngikut yang lain saja. Pasrah saja karena saya tahu juga kalau ini kan jalur hijau. Tapi, mohon maaf, kalau untuk sekarang-sekarang ini, saya keberatan, karena kemarin juga habis kebakaran, belum satu tahun. Makanya mohon maaf ya, ini aja ngutang saya bangunnya," kata Faisol.
Hal senada disampaikan pedagang lain yang tak mau disebutkan namanya. Dia mengaku rela direlokasi jika diberi tempat berjualan yang baru.
"Saya sih setuju nggak setuju ya, kecuali kalau memang dikasih tempat pengganti untuk jualan. Tapi ya harus dilihat dulu juga sih lokasi baru untuk dagangnya nanti gimana. Kalau seandainya dipindahkan dan dikasih tempat ya mau. Jangan asal main suruh pindah-pindah, gusur aja. Kita kan jualan di sini pakai modal sendiri. Rugi nanti kalau digusur begitu," ujar dia.
![]() |
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Sodetan Ciliwung, Kado Ulang Tahun Jakarta Ke-496':
Walkot Jaktim Mau Relokasi Rumah Bantaran Kali Hek
Walkot Jaktim M Anwar sebelumnya mengatakan ingin merelokasi bangunan yang berada di jalur hijau tersebut. Hal itu disampaikan setelah Kali Baru kembali meluap hingga menggenangi Jalan Raya Bogor pada Senin (19/6).
"Kepengin saya direlokasi semua. Dikosongkan saja semua. Kepengin saya loh ya," kata Anwar saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (19/6).
Anwar juga menyebut kondisi bantaran kali juga rawan longsor. Karena itu, dia memandang sebaiknya bangunan di sekitar lokasi dikosongkan saja.
"Terutama yang sering runtuh dan sering longsor kan Simpang Dukuh, kan sering longsor. Sepertinya dikosongkan saja sebagian yang sering terjadi runtuh. Kedua, kita mau normalisasi. Kita mau keruk saja sungai tersebut tidak mungkin, karena khawatir runtuh karena turap sudah tua semua, sudah lama," ucapnya.