Sosok mayat ditemukan membusuk di Sukabumi, Jawa Barat. Sebelumnya sempat dinarasikan jika jenazah tersebut berjenis kelamin laki-laki, namun ternyata mayat perempuan.
Setelah dilakukan proses autopsi, ditemukan adanya luka di bagian leher pada mayat wanita tersebut. Berikut informasi selengkapnya.
Baca juga: Misteri Mayat Perempuan Membusuk di Sukabumi |
Kronologi Penemuan Mayat Wanita Membusuk di Sukabumi
Dikutip dari detikJabar, mayat tersebut ditemukan tidak jauh dari villa di Kampung Pasir Randu, Desa Pasirbaru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Sabtu (17/6/2023) oleh warga bernama Pepen (50), seorang pencari sarang semut. Kondisi jenazah sudah dalam keadaan membusuk dan jasad sudah menghitam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ditemukan oleh warga yang sedang mencari sarang semut, dia mencium bau menyengat dan melihat jenazah yang sudah menghitam. Ia kemudian pulang dan melaporkan temuan itu kepada pihak RT yang melapor ke pihak kami dan kepolisian," ujar Sekretaris Kecamatan Cisolok, Okih Fajri Asyidik, Sabtu (17/6/2023).
Kapolsek Cisolok, AKP Aguk Khusyaeni membenarkan informasi soal penemuan jasad korban. Korban ditemukan sekitar pukul 07.30 WIB.
"Tadi pagi sekitar pukul 07.30 WIB kami menerima informasi dari salah satu warga yang kebetulan warga itu sedang mencari sarang semut untuk pakan burung. Posisi korban terlihat dari jurang kurang sedalam 3 meteran," jelas Aguk.
![]() |
Jasad Sudah Dievakuasi
Jasad korban sudah dievakuasi karena kondisinya sudah mengembung. Selain itu, tubuh korban juga terhalang batang pohon dan tebing yang curam.
Pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan Polres Sukabumi untuk menurunkan tim identifikasi.
"Setelah kita menerima informasi kemudian kita bersama tim termasuk dari Identifikasi Polres Sukabumi koordinasi dengan pihak puskesmas kemudian kita evakuasi yang selanjutnya kita bawa ke rumah sakit," kata Kapolsek Cisolok, AKP Aguk Khusyaeni.
Ciri-ciri Mayat
Kapolsek Cisolok, AKP Aguk Khusyaini menyebut mayat sulit dikenali. Diperkirakan, usia korban di atas 50 tahun.
"Ciri-ciri mayat yang kita temukan ini adalah memakai celana warna hitam, kaos coklat perkiraan umur di atas 50 tahun. Kondisi mayat sudah membusuk dan sulit untuk dikenali," ujar Aguk.
Selain itu, Sekretaris Kecamatan Cisolok, Okih Fajri Asyidik mengatakan hanya ditemukan sepasang sandal berwarna abu-abu di lokasi kejadian.
"Tidak ditemukan identitas, hanya ada sandal. Bahkan tadi petugas juga coba mengecek menggunakan alat sidik jari, tidak terdeteksi. Makanya tadi di sebut Mr X;" kata Okih, Sabtu (17/6/2023).
Baca berita di halaman selanjutnya soal mayat membusuk di Sukabumi.
Simak juga 'Pembunuh Wanita dalam Karung di Bandung Sakit Hati Ditolak Rujuk':
Mayat Membusuk di Sukabumi Dipastikan Perempuan
Awalnya, aparat setempat mengatakan mayat membusuk di Sukabumi itu adalahs seorang pria. Namun, setelah diperiksa di RSUD Syamsudin SH, Kota Sukabumi pada Sabtu (17/6/2023) pukul 15.30 WIB, mayat tersebut dipastikan perempuan.
"Identitasnya diketahui jenis kelamin perempuan," kata Case Manager Keluhan dan Informasi RSUD Syamsudin, Rizky Ramadhan.
Rizky menyampaikan jika autopsi jenazah perempuan yang identitasnya belum diketahui ini akan dilaksanakan pada Minggu (17/6/2023). Proses autopsi untuk mengetahui penyebab kematian wanita itu dipimpin oleh Aida Fathia, dokter spesialis forensik RSUD Syamsudin.
"Untuk rencana autopsi sekitar jam 08.00 WIB. Untuk selanjutnya menunggu hasil pemeriksaan," ujar Rizky.
Dokter Temukan Ada Luka di Leher Korban
Mayat tak beridentitas yang ditemukan membusuk di Sukabumi telah diautopsi di RSUD Syamsudin SH, Kota Sukabumi. Dokter forensik mencurigai adanya luka di tubuh jenazah.
"Perlukaan ada yang kita curigai tapi kita ambil bagian kulitnya untuk dibuktikan apakah itu luka atau akibat gigitan binatang. Yang kita curigai itu bagian yang paling rusak, yang paling banyak bilatungnya itu dari dasar mulut sampai leher," kata Dokter Spesialis Forensik RSUD Syamsudin Nurul Aida Fathia, Minggu (18/6/2023).
Dia mengatakan, berdasarkan pemeriksaan luar, jenazah telah mengalami pembusukan lanjut. Warna kulitnya juga sudah berubah menjadi hijau. Kemudian dasar kulit, wajah, ciri fisik sudah tidak bisa dikenali atau sulit diidentifikasi.
"Ciri khusus misal tahi lalat atau tato di sini nggak ada. Sulit, karena kulitnya sudah berwarna hijau, kulit dasarnya sudah nggak ada, makanya polisi juga susah karena sidik jarinya tidak terdeteksi, bisa saja tidak terdaftar karena belum punya e-KTP. Nah makanya itu kita cari tahu, kenapa cuma ada di situ (mulut sampai leher) bagian paling rusak, sedangkan di tubuh yang lain hanya ada bilatung di lubang-lubang," jelasnya.
Berdasarkan hasil autopsi, usia jasad perempuan itu diperkirakan antara 20 tahunan sampai 40 tahun dengan tinggi badan sekitar 157-160 centimeter. Perempuan itu diperkirakan sudah meninggal sejak 3-7 hari yang lalu.
"Kemudian untuk pakaian terakhirnya itu kaya baju olahraga muslim, pakai celana jogger ukuran XXL jadi berat tubuhnya sekitar 70 kilogram. Kalau ada yang merasa kehilangan karena ciri fisik lain sudah tidak bisa lagi kita nilai sudah pembusukan lanjut," ucapnya.