Menteri Sosial Tri Rismaharini memboyong pengusaha skala nasional untuk memberikan pelatihan kewirausahaan kepada masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Roadshow Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) yang dilaksanakan di Sentra Efata Kupang, Kabupaten Kupang, NTT pada Sabtu (17/6).
"Saat saya kunjungan sebelumnya itu, saya sangat prihatin bahwa banyak anak-anak muda di NTT (yang belum dapat pekerjaan). Nah dari situ muncul ide (pelatihan)," kata Risma dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/6/2023).
Sebanyak 500 peserta hadir secara luring di lokasi acara. Terdapat pula peserta yang terhubung secara daring dari seluruh wilayah Indonesia. Peserta yang hadir langsung adalah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Kota Kupang dan Kabupaten Kupang (baik yang belum dan yang sudah memiliki usaha), Penerima Manfaat (PM) Residensial Sentra Efata Kupang, pelajar SMK di Kota Kupang, serta PM lain yang berasal dari Kota dan Kabupaten Kupang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, terdapat pula peserta yang berasal dari Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Belu (KPM PENA Berdikari), dan Kabupaten Biak Numfor di Papua.
Keterlibatan KPM dan PKH merupakan upaya untuk mendorong kemandirian KPM agar tidak bergantung pada bantuan sosial atau sering disebut 'graduasi'. Salah satunya dilakukan melalui bantuan modal usaha dari Program PENA. Hingga saat ini, sebanyak 2.707 KPM sudah berhasil di-'graduasi'.
"Sudah banyak (KPM) program PENA yang minta graduasi kepada pendamping. Sebanyak 42 orang minta graduasi di NTT, keluar dari penerima bansos. Artinya bisa (mandiri)," ujarnya.
Dilibatkannya pihak swasta dalam kegiatan ini, merupakan bentuk komitmen Kementerian Sosial (Kemensos) untuk menyuguhkan pelatihan berkualitas bagi PM.
Secara kebetulan ia mendapat tawaran dari mitra usaha untuk bekerja sama memberikan pelatihan kepada masyarakat NTT. Di luar itu, Risma juga menghubungi mitra lainnya untuk berpartisipasi guna memperbanyak jenis pelatihan.
Mitra yang terlibat dalam Roadshow PENA ini diantaranya Mitra Pinasthika Mustika (MPM), Dailybox, Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC), dan Sampoerna Retail Community (SRC).
Sebagai informasi, pelatihan akan digelar selama dua hari pada tanggal 17 hingga 18 Juni 2023. Berbagai pelatihan pun disediakan, diantaranya perbengkelan yang diikuti oleh 25 peserta, penjahit pemula 25 peserta, penjahit mahir 25 peserta, sablon 25 peserta, budidaya dan pengolahan kelor 25 hingga 75 peserta, usaha warung kelontong atau sembako 50 hingga 100 peserta, dan tata boga diikuti hingga 200 peserta.
(prf/ega)