Seorang wanita yang bekerja sebagai sales promotion girl (SPG) di sebuah showroon mobil Cibubur, Kota Bekasi, Jawa Barat (Jabar), dirampok dan diperkosa dua pria. Kedua pelaku perampokan dan pemerkosaan SPG mobil itu kini telah ditetapkan tersangka.
Berikut fakta-fakta yang diketahui sejauh ini terkait kasus perampokan dan pemerkosaan SPG showroom mobil di Cibubur, yang dirangkum detikcom, Sabtu (17/6/2023):
1. Awal Mula Perampokan Disertai Pemerkosaan
Polisi mengungkapkan peristiwa perampokan disertai pemerkosaan terhadap SPG mobil di Cibubur itu terjadi pada Sabtu (10/6/2023) sekitar pukul 21.00 WIB. Mulanya pelaku ajak korban bertemu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku mengajak korban bertemu di samping mal di Cibubur. Pelaku kemudian datang dengan menggunakan mobil dan langsung mengajak korban naik ke mobil. Korban berpikir pelaku mau membeli mobil.
"Korban diundang untuk datang seolah membeli mobil, ternyata dimasukkan dalam mobil oleh dua tersangka," kata Dirkektur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.
Setelah itu, kedua pelaku kemudian memperkosa korban di dalam mobil. "Korban diperkosa secara bergilir," katanya.
2. Korban Diancam Pelaku Akan Dibuat Cacat
Korban mengaku diancam akan dibuat cacat oleh pelaku. Setelah dirampok dan diperkosa, korban kemudian dibuang di pinggir jalan. Korban lalu melapor ke polisi.
"Korban ditarik secara paksa ke bangku belakang oleh para pelaku dan salah satu dari pelaku berkata 'Kamu diam atau nggak kamu saya buat cacat, pilih harta atau nyawa'," kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully kepada wartawan di Jakarta, Kamis (15/6/2023).
Tak hanya itu, barang milik korban juga dirampas. Handphone dan uang Rp 500 ribu di ATM diambil kedua pelaku.
3. Korban Diperkosa Lalu Dibuang ke Kebun
Polisi mengatakan kedua pelaku, yakni pria bernama Raeza (30) dan Jeremia (30), mengajak korban berkeliling di daerah Cibubur. Saat itu keduanya memperkosa korban secara bergantian saat mobil berjalan.
"Berjalan, jadi yang satu nyetir yang satu melakukan tindak pidana pemerkosaan. Kemudian bergantian secara bergantian. Di dalam mobil di belakang," kata Yudho kepada wartawan.
Yudho menambahkan pelaku juga menyetel musik mobil secara kencang saat aksi bejat tersebut dilakukan. Korban diketahui diperkosa dalam kondisi mata ditutup lakban dan kedua tangan diikat tali ties.
Sadisnya lagi, kedua pelaku usai memperkosa korban lantas 'membuangnya' ke kebun di Kemang, Kabupaten Bogor.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya
Simak juga Video: Pengakuan Adi, Pemerkosa Jasad Siswi SMP di Mojokerto
4. Kedua Pelaku Ditangkap dan Ditahan Polisi
Kini kedua pelaku perampokan disertai pemerkosaan terhadap SPG mobil di Cibubur, yakni Raeza dan Jeremia ditangkap. Keduanya juga sudah diamankan dan ditahan di rutan Polda Metro Jaya (PMJ).
Atas kasus tersebut, keduanya dijerat Pasal 365 KUHP dan/atau Pasal 285 KUHP. Raeza dan Jeremia pun mendapat ancaman hukuman selama 12 tahun penjara.
5. Salah Satu Pelaku Ternyata Residivis Pencurian
Polisi mengungkap sosok Raeza (30) dan Jeremia (30), perampok yang memperkosa SPG showroom mobil di Cibubur, Bekasi. Salah satunya, Raeza ternyata merupakan residivis.
"Sudah kami cek, ternyata Raeza ini residivis," kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully, kepada detikcom, Sabtu (17/6/2023).
Yudho mengatakan keduanya pernah ditangkap terkait kasus pencurian. Tersangka Raeza diketahui baru keluar dari penjara beberapa bulan lalu.
"Sudah pernah (dipenjara), karena kasus pencurian juga," katanya.
6. Motif Pelaku Merampok karena Butuh Biaya Hidup
Polisi mengungkap latar belakang kedua tersangka kasus perampokan dan pemerkosaan SPG showroom mobil di Cibubur itu adalah pekerja serabutan. Keduanya berdalih merampok untuk biaya hidup.
"Background (dua tersangka) tidak bekerja secara tetap. Bekerja seperti serabutanlah," ujar Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Titus Yudho Ully kepada wartawan, Jumat (16/6/2023).
Titus mengatakan keduanya ditangkap di dua lokasi berbeda, yakni di Jakarta Selatan dan Depok. Kedua perampok itu menjual ponsel milik korban yang dirampasnya.
"Motifnya ekonomi. Jadi butuh uang memang. Handphone-nya sempat dijual yang hasil dari rampasan itu. Handphone-nya dijual untuk alasan motif ekonomi," tuturnya.
Titus menuturkan hasil dari perampokan tersebut digunakan tersangka untuk kehidupan sehari-hari. Kedua tersangka juga sudah memiliki keluarga.