Alasan dan Harapan Warga Terpaksa Hidup Tak Layak di Kolong Tol Angke

Brigitta Belia - detikNews
Sabtu, 17 Jun 2023 15:47 WIB
Kolong jalan Tol Angke 2 Jelambar yang dijadikan permukiman oleh sejumlah orang. Begini kondisinya. (Brigitta B/detikcom)
Jakarta -

Di tengah gegap gempita pembangunan kota metropolitan Jakarta, sejumlah orang tinggal di kolong jalan Tol Angke 2 Jelambar, Jakarta Barat (Jakbar). Warga mengaku memilih tinggal di kolong tol karena sejumlah alasan.

Namun persoalan ekonomi menjadi pertimbangan utama bagi warga untuk menyamankan diri tinggal di kolong tol. Seorang wanita paruh baya berinisial M (68) memilih tinggal di kolong tol karena, menurutnya, sewa kontrakan cukup mahal.

"Siapa sih yang nggak kepengen hidup layak. Ini kan nggak layak. Tapi kan mau gimana lagi. Kita ngontrak di luar mahal. Kadang Rp 500 ribu tapi belum ada airnya," kata M saat ditemui di lokasi, Sabtu (17/6/2023).

M tinggal bersama keluarganya di kolong tol dalam rumah semipermanen yang dibuatnya sendiri.

"Kalau di sini bikin sendiri, tinggal kasih pembatas tripleks saja. Tinggal bayar listrik sama minum," sambungnya.

M mengatakan, dulu ia dan keluarganya sudah tinggal lama di kawasan tersebut. Namun adanya pembangunan jalan tol membuatnya terpaksa pindah sementara ke rumah susun (rusun).

"Saya dari tahun 1970 di sini. Dulu kan nggak kayak gini, dulu kan rumah. Semacam kayak yang di tanggul sana (permukiman rumah). Terus dijadiin tol. Sebenarnya sudah dapat ganti di rusun. Marunda ada, Kapuk ada, dan saya dapet. Tapi nggak bisa buat usaha, jadi saya balik lagi ke sini," ungkapnya.

Nenek yang sudah mempunyai cicit itu mengira rusun yang diberikan oleh pemerintah itu gratis. Namun, setelah ia tempati selama 3 bulan, ia diwajibkan membayar uang sewa.

"Dulunya kita pada mau, dikasih gratis 3 bulan. Kirain saya selamanya gratis, ternyata habis 3 bulan, bayar. Tadinya bilangnya gratis. Nggak tahunya listrik, air, dan kontrakannya bayar," ucapnya.

Dia mengatakan baru tinggal di kolong Tol Angke itu selama dua tahun. Ia memutuskan pindah dari rusun pun karena lingkungan rusun tidak bisa untuk mencari penghasilan.

"Tadinya saya mau pertahanin di rusun, cuma karena lama-lama apa ya.. Ke mana-mana susah, yang beli dagangan juga orang situ doang," ujarnya.

Warga membuka usaha warung makan sederhana. Tampak seorang ibu-ibu sedang memasak di rumahnya yang berada di kolong Tol Angke (Brigitta B/detikcom)

"Kalau di sini mau dagang apa saja bisa, kan ada beberapa warung juga di sini, yang penting ada modalnya," lanjutnya.

Terkadang ia pun takut dengan kondisi rumahnya yang beratap jalan tol itu. Kebisingan kendaraan roda empat yang lewat juga mewarnai hari-hari warga Kolong Jalan Tol Angke.

Simak berita selengkapnya di sini.

Simak juga Video: Penampakan Buaya Masuk ke Permukiman Warga di Luwu Utara







(jbr/jbr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork