Hari Pengungsi Sedunia 2023: Tema, Sejarah, dan Cara Memperingati

Hari Pengungsi Sedunia 2023: Tema, Sejarah, dan Cara Memperingati

Fathia Nabila Qonita - detikNews
Jumat, 16 Jun 2023 11:15 WIB
Ilustrasi Imigran dan Pengungsi
Ilustrasi Pengunugsi (Foto: Dok. UNICEF)
Jakarta -

Hari Pengungsi Sedunia atau World Refugee Day diperingati setiap 20 Juni. Peringatan Hari Pengungsi Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kondisi para pengungsi yang ada di seluruh dunia.

Untuk tahun ini, peringatan Hari Pengungsi Sedunia jatuh pada hari Selasa 20 Juni 2023. Hari Pengungsi Sedunia juga diperingati untuk merayakan keberanian dan kekuatan para pengungsi yang terpaksa meninggalkan negara asalnya untuk menghindari konflik atau tindak penganiayaan.

Dikutip dari laman USA for United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), pengungsi juga dapat diartikan sebagai seseorang yang dengan terpaksa harus meninggalkan negaranya karena penganiayaan, perang, atau kekerasan. Para pengungsi juga memiliki ketakutan yang beralasan akan tindakan persekusi dengan alasan ras, kebangsaan, agama, politik, opini, atau keanggotaan dalam kelompok sosial tertentu. Berdasarkan situs UNHCR, mayoritas pengungsi di dunia berasal dari lima negara yakni Suriah, Venezuela, Afghanistan, Sudan Selatan, dan Myanmar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, apa tema yang diusung untuk memperingati Hari Pengungsi Sedunia tahun 2023 ini? Serta bagaimana sejarah di balik peringatan itu dan cara memperingatinya? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

Tema Hari Pengungsi Sedunia 2023

Setiap tahunnya, Hari Pengungsi Sedunia dirayakan dengan tema yang berbeda-beda. Dilansir dari situs resmi UNHCR, tema yang diusung untuk memperingati Hari Pengungsi Sedunia 2023 adalah "Hope away from Home. A world where refugees are always included" yang berarti "Harapan jauh dari rumah. Sebuah dunia di mana para pengungsi selalu disertakan".

ADVERTISEMENT

Mengikutsertakan para pengungsi ke dalam komunitas yang dapat memberikan mereka keamanan usai melarikan diri dari konflik dan penganiayaan adalah cara paling efektif untuk mendukung mereka untuk memulai kembali kehidupan baru. Itu juga merupakan cara terbaik untuk mempersiapkan mereka kembali ke rumah dan membangun kembali negara mereka ketika kondisi sudah aman, atau untuk berkembang jika mereka dipindahkan ke negara lain.

Ilustrasi Imigran dan PengungsiIlustrasi Pengungsi | Foto: AP/Daniel Cole

Sejarah Hari Pengungsi Sedunia 20 Juni

Dilansir dari situs UNHCR, Hari Pengungsi Sedunia pertama kali diselenggarakan secara global pada tanggal 20 Juni 2001 untuk memperingati 50 tahun Konvensi 1951 tentang Status Pengungsi. Pada awalnya peringatan ini dikenal sebagai Hari Pengungsi Afrika, sebelum kemudian Majelis Umum PBB secara resmi menetapkannya sebagai hari internasional pada Desember 2000.

Sebagai salah satu orang yang paling rentan di dunia, Dewan PBB berusaha untuk melindungi para pengungsi dengan membuat instrumen hukum global yang secara eksplisit mencakup aspek terpenting dari kehidupan pengungsi. Instrumen hukum itu adalah Konvensi Pengungsi 1951 dan Protokol 1967.

Melalui landasan hukum tersebut, pengungsi berhak mendapatkan perlakuan yang sama dengan warga negara asing lainnya di negara tertentu. Mereka juga berhak memperoleh perlakukan yang sama seperti warga negara asli di negara tertentu. Berikut ini adalah hak-hak yang terkandung dalam Konvensi 1951:

  • Hak untuk tidak diusir, kecuali dalam kondisi tertentu yang juga ditentukan dengan ketat.
  • Hak untuk tidak dihukum karena masuk secara tidak sah ke dalam wilayah suatu negara.
  • Hak untuk bekerja.
  • Hak atas perumahan.
  • Hak untuk memperoleh pendidikan.
  • Hak untuk mendapatkan pertolongan dan bantuan.
  • Hak atas kebebasan beragama.
  • Hak untuk mengakses pengadilan.
  • Hak atas kebebasan bergerak di dalam wilayah negara tuan rumah.
  • Hak untuk memperoleh identitas dan dokumen perjalanan.

Hak-hak dasar seperti hak untuk dilindungi dari pemulangan kembali juga berlaku untuk semua pengungsi. Semakin lama mereka tinggal di negara tuan rumah, maka pengungsi tersebut berhak atas hak-hak lainnya. Sebab semakin lama mereka tinggal sebagai pengungsi di suatu negara, maka semakin banyak hak yang mereka butuhkan.

Cara Memperingati Hari Pengungsi Sedunia

Hari Pengungsi Sedunia tidak hanya menyoroti hak pengungsi, tetapi juga kebutuhan dan impian para pengungsi. Negara tuan rumah juga hendaknya membantu mobilisasi kemauan politik dan sumber daya sehingga para pengungsi tidak hanya dapat bertahan tetapi juga berkembang.

Ada berbagai macam kegiatan yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Pengungsi Sedunia. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan:

  1. Ambil bagian dalam kegiatan Hari Pengungsi Sedunia yang diadakan oleh organisasi-organisasi kemanusiaan.
  2. Meningkatkan kesadaran publik dengan ikut mengabarkan atau menginformasikan penjelasan seputar Hari Pengungsi Sedunia di media sosial.
  3. Melakukan donasi atau penggalangan dana untuk membantu para pengungsi yang membutuhkan bantuan dari segi ekonomi.
  4. Menjadi sukarelawan di kamp-kamp pengungsian di berbagai wilayah.
  5. Jadilah teman bagi para pengungsi di daerahmu.

Itu tadi serba-serbi informasi mengenai Hari Pengungsi Sedunia tanggal 20 Juni. Selamat Hari Pengungsi Sedunia 2023!

(wia/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads