Ibu Sebut Bocah SD Korban Pencabulan Trauma: Sampai Mau Ganti Kelamin

Ibu Sebut Bocah SD Korban Pencabulan Trauma: Sampai Mau Ganti Kelamin

Wildan Noviansah - detikNews
Kamis, 15 Jun 2023 15:19 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual
Ilustrasi pencabulan bocah di Jakarta Timur (Foto: iStockphoto)
Jakarta -

Seorang kakek berinisial SH (65) di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, diduga mencabuli siswi sekolah dasar (SD) berusia 9 tahun yang diketahui sebagai tetangga sendiri. Ibu korban menyebut anaknya mengalami trauma hingga terpikir ingin ganti kelamin.

"Iya trauma, jadi berubah dia," kata ibu korban saat dihubungi, Kamis (15/6/2023).

Ibunda mengatakan perilaku anaknya pun berubah menjadi sering murung. Bahkan, lanjutnya, anaknya sempat meminta untuk berganti nama hingga kelamin usai mendapatkan perlakuan bejat pelaku yang diketahui sebagai marbut masjid juga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berubah semuanya. Jadi awalnya dia pengen jadi lelaki, pengen operasi kelaminnya dia. Namanya pengen diubah. Bengang-bengong sendiri," ujarnya.

Sebelum diketahui, sang ibu mendapati bagian vital anaknya terluka. Namun saat itu sang anak mengaku luka yang ada gara-gara dirinya bermain sepeda. Korban diminta pelaku tidak memberitahukan perlakuannya kepada orang lain.

ADVERTISEMENT

"Awal pas kejadian itu dia emang merasa sakit, memar di daerah selangkangan dia pada biru. Nah saya kan nggak tahu kalo dia diituin kan, cuma katanya naik sepeda kepentok, katanya gitu," kata dia.

Ibunda menambahkan keluarga berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Pulogadung melakukan trauma healing kepada korban.

"Sudah diberikan pemulihan trauma. Dari PPA Pulogadung, dipanggil terus sih sudah 4 kali dia diperiksa psikologisnya," imbuhnya.

Lihat juga Video 'ABG di Gorontalo Diperkosa 7 Pria Usai Pesta Miras':

[Gambas:Video 20detik]



Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....

Korban Dicabuli Kakek Tetangga Sendiri

Ibu kandung korban mengatakan peristiwa dugaan pencabulan terhadap anaknya itu dilakukan sebanyak lima kali oleh pelaku SH.

"Kalau dari pengakuan korban, lokasi pertama pencabulan itu di gudang rumah SH, kedua di rumah SH, ketiga di gudang lagi, keempat di gudang lagi, dan terakhir di rumah," kata ibu korban, dilansir Antara, Kamis (15/6/2023).

Dia mengaku tidak mengetahui putrinya menjadi korban pencabulan karena anaknya tidak pernah menceritakan kepadanya.

"Awalnya itu kejadian waktu kelas I SD pada 2022," ungkapnya.

Lalu, sekitar Maret 2023, dia baru mengetahui pengakuan dari putrinya terkait dugaan pencabulan yang dilakukan SH pada Desember 2022.

Cerita itu didapatkan tak langsung dari putrinya. Dia mengetahui dugaan pencabulan itu melewati obrolan dari pihak keluarganya terlebih dahulu.

Menurut pengakuan korban, kakek SH mengajak korban dengan memberikan uang Rp 2.000-5.000. Dia pun mengaku sangat terkejut anaknya menjadi korban dugaan pencabulan yang dilakukan oleh SH, yang merupakan tetangga dekatnya.

"Saya tidak menyangka, padahal sudah seperti keluarga sendiri," katanya.

Ibu korban telah melaporkan dugaan pencabulan tersebut ke unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Mapolres Metro Jakarta Timur pada Jumat (7/3). Berdasarkan surat laporan yang diperlihatkan, tercatat laporan tersebut bernomor LP/B/621/III/2023/SPKT/POLRES METRO JAKARTA TIMUR/POLDA METRO JAYA.

"Pas sudah laporan ke Polres Metro langsung didampingi oleh polres untuk visum, paginya ke dokter psikolog unit PPA, saya pun sudah panggil tiga kali cuman belum ada tindak lanjut," kata dia.

Dia berharap polisi dapat bergerak cepat menangani kasus anak pertamanya tersebut dan menangkap terduga pelakunya.

"Saya harap pelakunya dapat dihukum dengan seberat-beratnya," ucapnya.

Halaman 2 dari 2
(wnv/mea)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads