Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kota Bogor mencatat ada 32 kasus Lumpy Skin Desease (LSD) telah ditemukan pada sapi perah. Penyakit hewan yang disebabkan oleh virus itu menyebar di 3 kecamatan di Kota Bogor.
"Untuk Kota Bogor kita sudah ada 32 kasus yang terkonfirmasi positif LSD, tapi sebagai besar 50 persennya itu sudah mengalami kesembuhan," kata Kabid Peternakan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, Anijar, Rabu (14/6/2023).
"Itu ada tersebar di 3 kecamatan, yakni Kecamatan Tanah Sareal, Bogor Timur, dan Bogor Selatan, berdasarkan laporan masyarakat melihat gejala-gejala pada hewan," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anijar mengatakan kasus LSD pertama di Kota Bogor ditemukan sekitar bulan lalu. Ia menduga penyebaran LSD di Kota Bogor berasal dari sapi yang dibeli masyarakat di Kota Depok.
"Kalau Kota Bogor sendiri menurut kita karena lalu lintas ya penyebarannya. Jadi ada dugaan kasus pertama itu adanya dari Depok, bawaan dari Depok lalu ke Kota Bogor, ada sapi dari sana yang dibeli masyarakat kemudian dijual kembali di Bogor," kata Anijar.
LSD, menurut Anijar, menyebar melalui lalat atau nyamuk yang menggigit sapi terjangkit LSD. Penyakit itu menyebabkan demam dan muncul benjolan pada kulit hewan terjangkit.
"Kalau dampaknya dibandingkan sama PMK mungkin agak beda ya. Kalau ini kan angka kematian hanya 10 persen, pesakitannya 40 persen, tapi kan ini menyebabkan penurunan ekonomi pada masyarakat karena orang melihatnya gimana kan. Jadi harga sapinya jadi menurun," kata Anijar.
"Sejauh ini LSD hanya menyebar pada sapi dan kerbau, kalau kambing tidak. Sapi atau kerbau yag terjangkit LSD ini masih aman di konsumsi," tambahnya.
Lebih lanjut, Anijar mengatakan, vaksinasi terus dilakukan untuk mencegah penyebaran virus LSD di Kota Bogor, terutama pada sapi dan kerbau yang akan dijual jelang hari raya kurban.
"Hari ini vaksinasi kedua, sebelum kita lakukan 10 hari lalu, kita vaksinasi di beberapa tempat penampungan hewan. Stok vaksin kita ada 500 dosis, baru kita pakai 150 dosis 10 hari lalu, pada proses vaksinasi pertama," kata Anijar.
Simak juga Video 'Jelang Idul Adha, Penjualan Hewan Kurban di Bandung Meningkat':