PAM Jaya memulai pembangunan reservoir komunal di lingkungan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Marunda yang mengalami kesulitan air bersih. Hanya, pembangunan penampungan air komunal itu menemui sejumlah kendala di lapangan.
"Rusun Marunda kemarin ada hambatan tapi sekarang sudah selesai. Bukan masalah perizinan tapi ada dispute kami dengan PT di sebelahnya. Tapi sudah selesai. Sekarang sudah dipindahkan ke ujung. Sekarang kita percepat," kata Direktur utama PAM Jaya Arief Nasrudin saat ditemui di DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (13/6/2023).
Arief menyebutkan kendala ditemukan lantaran reservoir komunal dibangun di lahan bukan milik PAM Jaya. Namun pihaknya langsung berkoordinasi dengan Wali Kota Jakarta Utara untuk menyelesaikan masalah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah ada (pembangunan) tetapi terpaksa kita harus lakukan baru karena sempat ada masalah di lapangan tapi sekarang sudah selesai. Ya namanya ini, jadi tidak mulus mulus saja karena aset tidak punya PAM. Jadi kemarin kita koordinasi dengan Pak Wali Kota Jakarta Utara sudah kita jalani lagi tapi kita percepat. Saya cuman lakukan penambahan main power sama investasi sedikit," terangnya.
PAM Jaya tengah mengupayakan percepatan pembangunan dalam kurun 3 bulan mendatang sehingga pembangunan ditargetkan rampung pada Agustus mendatang.
"Sekarang kita percepat. Insyaallah Agustus udah kita selesaikan," terangnya.
Diketahui, lokasi reservoir untuk mengatasi krisis air bersih di Rusun Marunda (dan sekitarnya) itu ada di dekat Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, sekitar 1,5 km dari Rusun Marunda di Cilincing, Jakarta Utara, itu. Anggaran Rp 8 miliar berasal dari perusahaan sendiri. Anggaran diambilkan dari dana perusahaan PAM Jaya.
detikcom Do Your Magic telah mengunjungi Rusun Marunda, 17 Februari lalu. PAM Jaya mengirim delapan truk tangki per harinya sebagai solusi sementara krisis air Rusun Marunda. Meski begitu, solusi tangki air ini masih belum mencukupi sepenuhnya kebutuhan air bersih warga Rusun.
Warga kesulitan dalam hal mencuci pakaian, mencuci perabotan makan, hingga mandi. Warga yang bermukim di lantai atas harus menggotong air yang diwadahi galon atau jeriken lewat anak tangga, setelah mereka mengambil air dari truk tangki PAM Jaya di bagian bawah rusun.
Ketua Forum Masyarakat Rusun Marunda (FMRM), Didi Suwandi, menjelaskan Rusun Marunda ini terdiri dari empat kluster, semuanya berisi 29 tower. Penghuni Rusun Marunda sekitar 2.900 keluarga.
(taa/idn)