Mahfud Ungkap Transaksi Miliaran untuk Rakit Bom Bermodus Beli Sajadah

Mahfud Ungkap Transaksi Miliaran untuk Rakit Bom Bermodus Beli Sajadah

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Selasa, 13 Jun 2023 14:26 WIB
Komisi III DPR RI kembali menggelar rapat soal transaksi janggal Rp 349 triliun di Kementerian Keuangan. Rapat dihadiri Menko Polhukam, Menkeu hingga Kepala PPATK, Selasa (11/4/2023).
Mahfud (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Menko Polhukam Mahfud Md menyampaikan ada transaksi pembelian sajadah miliaran rupiah di Jawa Timur (Jatim) yang ternyata bagian dari transaksi terorisme. Uang miliaran rupiah tersebut digunakan untuk merekrut anggota baru dan melancarkan serangan.

Hal itu disampaikan Mahfud dalam sambutannya saat acara Pengarahan Gerakan Literasi Digital di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (13/6/2023). Mahfud mengatakan kelompok teroris memanfaatkan teknologi digital dalam melancarkan dan mengembangkan kelompoknya.

"Ada juga cyber terrorist, di mana teknologi digital telah memberikan alat baru di kelompok teroris untuk melancarkan serangan dan merekrut anggota baru untuk merencanakan serangan. Pengiriman uang juga untuk teroris melalui ini itu di PPATK itu banyak sekali. Saya kebetulan Ketua Tim TPPU. Jadi saya lihat berapa banyak yang mencurigakan bahwa ini untuk terorisme, ngirim uang ke suatu daerah, apa, ini memesan produk sajadah di sebuah tempat di Jawa Timur, uangnya miliaran," kata Mahfud.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahfud, yang juga Ketua Komite TPPU, menuturkan perusahaan manipulatif itu tidak dikirimi sajadah. Saat dilacak transaksi keuangannya oleh PPATK, uang tersebut dipergunakan untuk merakit bom.

"Saudara, tapi tidak ada feedback-nya perusahaan yang dikirimi itu sajadah, yang kemarin sudah dilacak, itu digunakan untuk merakit bom, dan sebagainya dan sebagainya, ini begini," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Mahfud menuturkan, selain serangan cyber terrorist, hal yang perlu diperhatikan juga serangan siber oleh suatu negara atau kelompok jahat yang melakukan pengintaian. Mahfud mencontohkan munculnya Bjorka, yang pernah menghebohkan di media sosial, yang mengklaim telah terjadi kebocoran data.

"Kemudian ada serangan siber yang disponsori oleh negara atau kelompok yang bermaksud jahat dapat melakukan pengintaian atau pencurian informasi seperti kita pernah dengar, di sini ada data pribadi bocor, Bjorka, pembicaraan antara presiden dan menteri bocor dulu, dan bisa lebih dahsyat dari itu hanya saja ini tidak kita ketahui," imbuhnya.

Lihat juga Video 'Mahfud: Dari 1.200 Koruptor, 87 Persen Lulusan Sarjana':

[Gambas:Video 20detik]



(dek/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads