Prajurit TNI Angkatan Darat (AD), Pratu J (27), masih diperiksa usai menusuk seorang pengamen gerobak keliling, David (23), hingga tewas di wilayah Senen, Jakarta Pusat. Pratu J mengaku diancam akan dikeroyok korban.
"Karena pengaruh alkohol, dia kemudian merasa terancam mau dikeroyok dan sebagainya," kata Danpomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar kepada wartawan, Senin (12/6/2023).
Karena hal tersebut, lanjut Irsyad, Pratu J lantas menusuk korban dengan senjata tajam rakitan sendiri. Diketahui Pratu J menusuk korban lebih dari satu kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terus dia lakukan penusukan itu, ada unsur pembela diri, tapi ancamannya tidak parah. Merasa terancam terus dia membunuh, tapi artinya itu overmacht (keadaan terpaksa) juga bukan karena mempertahankan diri, tidak seperti itu juga. Karena tusukannya juga lebih dari 1 kali," jelasnya.
Dijerat Pasal Pembunuhan-Dipecat dari TNI
Irsyad menambahkan Pratu J terancam dipecat dari TNI akibat ulahnya tersebut menusuk korban pengamen gerobak keliling tersebut.
"Besar kemungkinan dipecat karena ancaman hukumannya tinggi," kata Danpomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar kepada wartawan, Minggu (11/6).
Pratu J juga dikejar Pasal 338 Jo Pasal 351 KUHP. Irsyad menyebut Pratu J terancam 10 tahun bui dalam perkara yang ada.
"Ancamannya seperti orang sipil, penganiayaan mengakibatkan orang meninggal dunia, ancamannya 10 tahun," ujarnya.
Lihat juga Video 'Gegara Gadis Open BO, Pria Mabuk Tusuk Penghuni Kos Sampai Tewas':
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....
Dipicu Ogah Bayar Sewa Sound
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin menjelaskan mulanya Pratu J dan rekan-rekannya tengah nongkrong di Kota Tua, Jakarta Barat. Saat itu korban, yang merupakan pengamen gerobak, juga tengah bekerja di sana. Pelaku pun menyewa sound system yang korban bawa.
Saat itu korban menagih uang sewa kepada pelaku. Namun pelaku mengaku tidak mengantongi uang tunai dan hendak mengambil uang ke ATM.
"Sekitar jam 5 mereka diingatkan ini sudah azan Subuh, jadi silakan selesai. Kemudian ditagih uang sewa oleh korban, terus salah satu pelaku ambil dulu di ATM. Kemudian mereka sama-sama naik motor ke ATM diikuti oleh korban, diikuti sampai Kramat Raya di TKP," kata Komarudin saat dihubungi, Kamis (8/6/2023).
Karena tak kunjung berhenti, tepatnya di Senen, Jakarta Pusat, korban lantas menyalip kelompok pelaku dan menagih uang sewaan tersebut. Alih-alih membayar, terjadi cekcok di antara keduanya, yang berujung penusukan terhadap korban
"Sampai di TKP, disalip korban, ditanyakan sudah banyak ATM dilewati kok nggak berhenti-berhenti. Habis itu terjadi cekcok, kemudian ditusuk," imbuhnya.