Sugeng NasDem Buka Suara Usai Diadukan soal Pelecehan Seksual Verbal

Sugeng NasDem Buka Suara Usai Diadukan soal Pelecehan Seksual Verbal

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Senin, 12 Jun 2023 16:15 WIB
Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto
Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto (Brigitta Belia/detikcom)
Jakarta -

Anggota DPR RI Fraksi NasDem, Sugeng Suparwoto, buka suara soal dirinya diadukan ke Mabes Polri dan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI soal dugaan pelecehan seksual secara verbal oleh perempuan berinisial AAFS. Sugeng mengaku terkejut.

"Saya sungguh terkejut ya bahwa saya ada laporan atau pengaduan masyarakat di Dumas Bareskrim Polri yang menyatakan bahwa saya diadukan melakukan pelecehan seksual verbal. Ingat ya, seksual verbal. Dan inilah yang terus menerus di-framing sedemikian rupa. Padahal itu baru pengaduan masyarakat (dumas)," kata Sugeng kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/6/2023).

Sugeng mengatakan berita yang beredar di tengah masyarakat menyebutkan seolah-olah dia telah melakukan pelecehan seks secara fisik. Dia menekankan tak pernah menyentuh AAFS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekali lagi, itu adalah pengaduan. Saya dikatakan sebagai pelecehan seksual verbal. Memang saya tidak pernah bersentuhan secara fisik, setetes pun. Saya tidak pernah menyentuh sehelai rambutnya, kukunya, pipinya, hidungnya, apalagi sekujur tubuhnya. Tapi kan di-framing sedemikian rupa seolah-olah saya melakukan pelecehan seksual," ucap Sugeng.

Sugeng kemudian menduga hal yang dinilai sebagai pelecehan seksual verbal oleh AAFS terkait mereka Maret 2022. Namun Sugeng merasa dia kala itu berbicara dalam konteks bercanda dengan AAFS.

ADVERTISEMENT

"Setelah kita cek, yang diadukan itu ternyata adalah sebuah komunikasi di tahun 2022. Kalau tidak salah di bulan Maret tahun 2022. Dan waktu itu dalam suasana bercanda-canda," tutur Sugeng.

Sugeng menganggap AAFS seperti adiknya. Sugeng menuturkan AAFS satu daerah pemilihan (dapil) dengan dirinya.

"Kenapa demikian, karena si pelapor ini adalah, orang kayak adik saya, sesama NasDem. Kebetulan satu dapil dengan saya," tutur Sugeng.

Simak Video 'Sahroni Minta Sugeng Penuhi Panggilan Klarifikasi MKD & Bareskrim':

[Gambas:Video 20detik]



Simak klarifikasi Sugeng selengkapnya di halaman berikutnya.

Sugeng mengaku dia dan AAFS saling support tiap terlibat acara partai. "Bahkan kita saling support. Ingat ya saling support, dengan berbagai kegiatan kita saling men-support," katanya.

Ketua Komisi VII DPR ini lalu menceritakan konteks percakapannya saat itu. Dia mengatakan percakapan itu dilakukan melalui WhatsApp.

"Saya sih menduga-duga, kan kita nggak bisa juga, apa sih sebetulnya yang disebut pelecehan seksual verbal itu apa. Menduga-duga katanya dalam dialognya itu saya mempertanyakan," ujar Sugeng.

"Dia kebetulan mau ketemu saya. Saya bilang, tapi ada pengantar ketika sebelum sampai rumah itu ada diskusi-diskusi melalui telepon sebelum rumah, maka handphone-nya tidak bagus, maka saya WA-WA-an," tambah dia.

Sugeng mengakui ada percakapan AAFS mengabari dirinya sedang mandi. Lalu Sugeng bercanda mengirim pesan 'foto dong'.

"Saya bilang sudah di rumah. Kalau mau ketemu ya silakan saya ada di rumah. Dia menyatakan dia juga sudah di rumah. Saya tanya, 'lagi ngapain?'. 'Lagi mandi'. Itulah yang dikatakan, tapi dalam suasana-suasana yang juga bercanda-canda. Saya bilang, 'foto, dong'," ujarnya.

Menurut Sugeng, percakapannya dengan pengadu saat itu terhenti. Dia menyebutkan hubungannya dengan pengadu cukup baik.

"Itulah sampai di situ. Ingat ya. Itu bulan Februari akhir atau awal Maret 2022. Yang saya tahu saya dengar itu yang diadukan. Kan semuanya sudah hilang nih, chat, dan sebagainya. Sampai di situ aja. Ini lantas proses semuanya berjalan baik. Saya masih support beliau, beliau kebetulan pengurus DPD Cilacap," katanya.

Halaman 2 dari 2
(fca/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads