Pemprov DKI Bakal Pasang Panel Surya di 20 Sekolah-Puskesmas

Pemprov DKI Bakal Pasang Panel Surya di 20 Sekolah-Puskesmas

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Jumat, 09 Jun 2023 14:54 WIB
Indonesia memiliki iradiasi energi matahari rata-rata 4,80 kWh per m2 per hari. Sehingga menjadi pilihan yang baik sebagai alternatif sumber energi.
Ilustrasi panel surya (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta -

Pemprov DKI Jakarta akan memasang panel surya di atap (rooftop) 20 bangunan milik pemerintah, seperti sekolah, GOR, dan puskesmas. Total anggaran yang disiapkan sebesar Rp 15 miliar.

"Sekarang kita lagi implementasikan itu di rooftop. Jadi rooftop di bangunan sekolah, puskesmas, pokoknya bangunan pemerintahlah kita ganti gentingnya jadi solar cell. Itu kita tahun ini sekitar 20 lokasi sekitar 520 kWP," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta Hari Nugroho kepada wartawan, Jumat (9/6/2023).

Hari menuturkan pemasangan panel surya di bangunan pemerintah telah dilakukan sejak tahun lalu. Setidaknya sudah ada 30 bangunan yang dipasangi panel surya. Sementara itu, pemasangan tahun ini tengah dalam proses tender.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Baru mulai proses tender ya, mungkin awal bulan depan sudah kontrak," jelasnya.

"Jadi total 50 dan itu nanti akan berkembang sesuai dengan roadmap kita di rencana daerah. Anggaran sekitar Rp 15 miliar," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Sebagaimana diketahui, sebanyak empat bangunan sekolah berkonsep net zero carbon telah diresmikan Anies Baswedan pada 2022. Kala itu, Anies menyebut pihaknya berencana menambah 20 sekolah lagi pada 2023.

"Nah, dengan adanya empat contoh dan tahun 2023 ada 20 sekolah lagi. Jadi harapannya nanti kita tahu bahwa sekolah yang kita butuhkan seperti ini," kata Anies Baswedan di SDN Ragunan 08, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (28/9/2022).

Anies menyebut selama ini desain sekolah net zero carbon 2022 hanya bisa diwujudkan dalam bentuk maket semata. Kini empat sekolah telah menjadi pioner sekolah rendah emisi. Dia berharap ke depannya jumlahnya terus bertambah hingga ratusan kali lipat.

"Kalau kemarin masih dalam bentuk maket, bentuk gambar, itu belum lihat langsung. Sekarang dengan ada 4, tahun depan 20, harapannya tahun-tahun berikutnya bisa lompat lebih tinggi. Kalau lompat 20, kan 5 kali ya. Mudah-mudahan nanti bisa 100, bisa 500, harapannya terus-menerus Jakarta sekolahnya menjadi sekolah yang ramah," ujarnya.

Untuk diketahui, Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan GBC Indonesia dalam penerapan sekolah net zero carbon ini. GBC Indonesia membantu melakukan simulasi dan analisis terkait desain pasif, terutama simulasi untuk pola aliran udara pada tapak, radiasi matahari pada selubung bangunan, serta simulasi pencahayaan untuk mengetahui apakah performa bangunan sudah baik dan dapat mengurangi penggunaan energi.

Simulasi aliran udara dapat membantu memprediksi arah dan kecepatan datangnya angin secara umum sehingga para perancang dapat menentukan posisi bukaan untuk memaksimalkan ventilasi alami. Simulasi radiasi matahari pada selubung bangunan membantu mengidentifikasi selubung bangunan yang terkena paparan panas matahari yang dapat mempengaruhi suhu dalam ruangan sehingga penggunaan AC dapat diminimalkan.

Selain itu, pencahayaan alami merupakan hal yang sangat penting di sekolah karena mempengaruhi performa belajar anak. Untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi dalam penerangan atau lampu, cahaya matahari alami harus dimanfaatkan dengan tetap memperhatikan kenyamanan termal dalam ruang.

Lihat juga Video 'Pertamina-KLHK Manfaatkan Panel Surya di Program Desa Energi Berdikari':

[Gambas:Video 20detik]



(taa/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads