Kompolnas meminta Polri untuk menyediakan layanan psikolog bagi anggotanya di setiap Polres. Asisten Bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Kapolri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan Polri siap memenuhi hal itu.
"Biro psikologi SSDM Polri melakukan pemenuhan konselor Polri. Kerja sama pelatihan konseling/peer konseling bersama ICITAP (International Criminal Investigative Training Assistance Program). Selanjutnya, akan disertifikasi LSP/BNSP dan dikukuhkan dengan Skep (surat keputusan) kapolda," kata Dedi kepada wartawan, Jumat (9/6/2023).
Dedi mengatakan Polri juga melakukan rekrutmen Bakomsus Psikologi dan Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS). Hal ini ditujukan untuk mencukupi kebutuhan pegawai negeri pada Polri (PNPP) dengan kualifikasi psikolog.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga terpenuhi hingga tingkat Polres," ujarnya.
Dedi juga menjelaskan langkah Polri dalam memenuhi kebutuhan pemeriksaan tingkat stres dan emosi personel. Dia mengatakan Polri bakal menggunakan heart rate variability yang dinilai dapat mengukur tingkat stres dan emosi.
"Memasukan kurikulum konseling psikologi pada Diktuk dan Dikbang Polri. Secara structured learning, sudah ada Dikbangspes konselor yang di dalamnya mencakup materi konseling psikologi," ujarnya.
Sebelumnya, Kompolnas meminta Polri menyediakan psikolog di setiap Polres. Tanggapan ini muncul saat merespons soal adanya dugaan bunuh diri di kasus tewasnya Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Buddy Towoliu.
"Penting sekali pemeriksaan rutin fisik dan psikologi, serta menyediakan tempat konseling bagi anggota," kata Komisioner Kompolnas Poengky Indarti kepada wartawan, Sabtu (29/4).
"Setahu saya, psikolog masih belum ada di level Polres. Mengingat beban kerja dan tingkat stress anggota tinggi, sebaiknya pimpinan Polri dapat menyediakan psikolog untuk konseling di tiap-tiap Polres," katanya.