Kekeringan adalah salah satu bencana alam yang terjadi secara alamiah maupun karena ulah manusia. Seperti bencana pada umumnya, bencana kekeringan tentunya terjadi karena ada penyebab dan juga memiliki dampak yang ditimbulkan bagi manusia dan lingkungan.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa yang dimaksud dengan kekeringan, simak penjelasan selengkapnya tentang bencana kekeringan berikut ini:
Pengertian Kekeringan
Apa itu kekeringan? Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kekeringan termasuk dalam bencana hidrometeorologi. Kekeringan didefinisikan sebagai defisit curah hujan pada suatu wilayah dalam periode tertentu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara pengertian kekeringan menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), adalah kondisi kurangnya air bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya pada suatu wilayah yang biasanya tidak kekurangan air. Kekeringan merupakan kondisi normal dari iklim di setiap wilayah.
![]() |
Proses Terjadinya Kekeringan
Mengutip informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jogja, proses terjadinya kekeringan diawali dengan berkurangnya jumlah curah hujan di bawah normal pada satu musim. Jumlah curah hujan yang rendah akan menyebabkan berkurangnya cadangan air tanah (kekeringan meteorologi), yang penting dalam kehidupan masyarakat.
Jika terjadi dalam jangka waktu yang lama, kondisi di wilayah tersebut juga akan terganggu, mulai dari menurunnya tinggi permukaan air seperti sungai dan waduk (kekeringan hidrologi), hingga berkurangnya cadangan air untuk tanaman (kekeringan pertanian) yang banyak menyebabkan gagal panen, bahkan berpotensi menimbulkan kebakaran pada wilayah di atasnya.
Jenis-jenis Bencana Kekeringan
Menurut BPBD Semarang, kekeringan yang terjadi secara alamiah dibedakan menjadi empat jenis, yaitu kekeringan meteorologis, kekeringan hidrologis, kekeringan agronomis, dan kekeringan sosial ekonomi. Berikut penjelasannya:
- Kekeringan meteorologis merupakan kekeringan yang disebabkan karena tingkat curah hujan suatu daerah di bawah normal.
- Kekeringan hidrologis terjadi ketika pasokan air tanah dan air permukaan berkurang.
- Kekeringan agronomis berkaitan dengan berkurangnya kandungan air di dalam tanah, sehingga pertumbuhan tanaman dapat terganggu.
- Kekeringan sosial ekonomi merupakan merupakan muara dari semua kekeringan yang telah terjadi sebelumnya karena adanya bencana ini menyebabkan adanya krisis sosial dan ekonomi.
Sementara kekeringan antropogenik adalah kekeringan yang disebabkan karena ketidakpatuhan pada aturan. Berikut beberapa kondisinya:
- Kebutuhan air lebih besar dari pasokan yang direncanakan.
- Kerusakan kawasan tangkapan air, sumber air, akibat perbuatan manusia.
Penyebab Terjadinya Kekeringan
Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya bencana kekeringan di suatu wilayah. Baik kekeringan yang terjadi secara alamiah maupun kekeringan yang terjadi karena ulang manusia. Mengutip BPBD NTB, berikut beberapa faktor penyebab kekeringan dan penjelasannya:
- Curah hujan di bawah normal
Kekeringan dapat disebabkan karena suatu wilayah tidak mengalami hujan atau kemarau dalam kurun waktu yang cukup lama atau curah hujan di bawah normal, sehingga kandungan air di dalam tanah berkurang atau bahkan tidak ada. - Konsumsi air yang berlebihan
Hal ini disebabkan konsumsi air berlebih tidak diimbangi dengan sumber air yang berlebih pula. Konsumsi air berbanding terbalik dengan sumber air, artinya bencana ini dapat terjadi saat konsumsi air sudah melampaui batasnya namun sumber air hanya mengeluarkan air dengan jumlah yang sama (terbatas). - Vegetasi/lahan gundul
Wilayah dengan vegetasi lebat memiliki cadangan air yang lebih banyak, dibandingkan dengan wilayah yang tidak memiliki vegetasi atau lahan gundul. Vegetasi yang gundul artinya air yang meresap ke dalam tanah (infiltrasi) erkurang, karena fungsi akar sendiri menyerap dan menyimpan air dari hujan. Air yang tersimpan di dalam akar tersebut dapat digunakan sebagai cadangan ketika musim kemarau telah tiba. - Sedikit pepohonan
Hal ini berarti, ketika musim kemarau datang daerah yang memiliki sedikit pohon akan memiliki cadangan air yang sedikit pula karena pohon-pohon tersebut sudah tergantikan oleh bangunan-bangunan khususnya di daerah perkotaan. - Pengelolaan SDA
Kekeringan dapat terjadi karena masyarakat suatu daerah belum bisa mengelola sumber daya air yang ada secara baik, ataupun prasarana sumber daya air yang kurang. Kekurangan sumber air pun dapat menjadi penyebab bencana ini.
Dampak dari Bencana Kekeringan
Berikut beberapa dampak yang ditimbulkan dari terjadinya bencana kekeringan di suatu wilayah:
- Banjir bandang, pepohonan mati, tanah menjadi gundul, yang pada musim hujan akan menjadi mudah tererosi dan banjir.
- Urbanisasi, akibat hilangnya bahan pangan karena tanaman pangan dan ternak mati, petani kehilangan mata pencaharian.
- Kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan menjadi rentan penyakit.
Adapun gejala-gejala terjadinya kekeringan dapat diketahui melalui ciri-ciri antara lain sebagai berikut:
- Menurunnya tingkat curah hujan di bawah normal dalam satu musim. Pengukuran kekeringan Meteorologis merupakan indikasi pertama adanya bencana kekeringan.
- Kemudian terjadi kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah. Kekeringan ini diukur berdasarkan elevasi muka air sungai, waduk, danau dan air tanah.
- Kekeringan pada lahan pertanian ditandai dengan kekurangan lengas tanah (kandungan air di dalam tanah).
Simak Video '17 Persen Wilayah RI Diprediksi Masuk Musim Kemarau Mulai April':