Putri Balqis, istri korban KDRT di Depok berharap keadilan. Putri Balqis sampai mengadu ke Hotman Paris untuk meminta keadilan.
Bersama ayahnya, Putri Balqis mendatangi Hotman Paris di Kopi Johny, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (1/6/2023). Di situ, Putri Balqis mengungkapkan kronologi kejadian kepada Hotman Paris.
Sebagai informasi, Putri Balqis sempat ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka. Dia dijadikan sebagai tersangka usai dilaporkan balik oleh suaminya terkait KDRT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban KDRT di Depok, dijadikan tersangka dan sudah ditarik ke Polda Metro Jaya, sekarang di Kopi Johny berjuang untuk hak-hak hukumnya," kata Hotman Paris saat menerima Putri Balqis di Kopi Johny Jakarta Utara, Kamis (1/6/2023).
Putri Balqis awalnya menceritakan kronologi kasus KDRT yang berujung dirinya dengan suaminya, PB, yang saling lapor ke Polres Metro Depok. Kasus ini berujung Putri Balqis dan suaminya menjadi tersangka.
Putri Balqis sempat ditahan polisi, tetapi kemudian penahanannya ditangguhkan. Sementara suaminya tidak ditahan dengan alasan sakit.
Menanggapi Putri Balqis ini, Hotman Paris meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto untuk memberikan atensi terkait kasus ini. Hotman menilai banyak kejanggalan dari kasus tersebut.
"Memohon kepada bapak Kapolda dan Kapolri agar benar-benar kasus ini diperhatikan karena terdapat banyak kejanggalan dari uraian perbuatan yang dilakukan itu," ujar Hotman Paris.
Istri Korban KDRT Harap Keadilan
"Saya harap ini berjalan sesuai dengan keadilan. Saya ingin keadilan. Karena memang yang diberitakan di media, separah apa yang saya lakukan ke suami saya, saya hanya membela diri. Karena saya hampir satu jam lebih itu sudah dipukulin sama suami saya," kata Putri Balqis di Hotman Paris 911, di Kopi Johny, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (1/6/2023),
Putri Balqis mengatakan dirinya terpaksa meremas kemaluan suaminya karena membela diri. Dia sudah tidak kuat menahan siksaan dari suaminya.
"Ketika seorang wanita digituin saya harus apa untuk membela diri? Harus apa supaya cengkeraman di kepala bisa lepas? Apakah saya harus diam sampai saya meninggal? Anak saya gimana?" katanya sambil menangis.
Ia memohon kepada polisi untuk melihat kasus ini dengan hati nurani. Ia kembali menegaskan dirinya hanya membela diri ketika suaminya melakukan kekerasan bertubi-tubi.
"Hanya itu yang saya minta, di mana hati nuraninya ketika gelar perkara kasus ini? Apa yang harus saya lakukan sebagai seorang istri ketika mata saya disiram air cabai, mungkin bisa dicoba sedikit, itu luar biasa sakitnya. Itu saya dipukulin, ditarik, diseret, dicekik, kepala saya dipukul ke dinding, saya juga mau disekap di kamar mandi," jelasnya.
Hotman Paris Minta Polisi Adil
Sementara itu, Hotman Paris berharap pihak kepolisian memberikan perhatian terhadap kasus Putri Balqis ini. Hotman meminta polisi untuk meneliti betul perkara yang dilaporkan Putri Balqis.
"Jadi ibu ini yang melaporkan duluan ke polres tapi malah ibu yang ditahan duluan. Ini mohon perhatian dari Propam Polda Metro Jaya dan Mabes, ini perlu diteliti kenapa kok kasusnya bisa sampai begini? Seorang ibu yang terkena KDRT melaporkan duluan, tapi malah dia yang ditahan dan sesudah viral baru di lepaskan dan kasus ditarik ke Polda," kata Hotman Paris.
Hotman Paris berharap kasus serupa tidak terulang. Ia percaya Polda Metro Jaya bertindak adil dalam menangani perkara Putri Balqis ini.
"Jangan terulang lagi kejadian Seperti ini. Bapak Kapolda tolong kasih atensi, kenapa sampai dia yang ditahan duluan di Polres Depok? Tolong pemeriksaan, ada apa ini? Saya yakin Kapolda bertindak adil," kata Hotman Paris.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....
Simak juga 'KDRT di Depok, PB Pernah Laporkan Suami di 2016':
Awal Mula KDRT
Wanita bernama Putri Balqis, istri korban KDRT jadi tersangka, menemui Hotman Paris. Putri Balqis menceritakan awal mula dirinya mendapatkan KDRT dari suaminya, BB.
"Kejadiannya tanggal 20 Februari. Sudah (lama). Awalnya saya hanya menemani suami makan malam saja. Terus lagi berkeluh kesah mengenai keluarganya, adiknya, kan adiknya mau ada pengurangan dari perusahaan. Dia menunjukkan dia kesal dengan adiknya," kata Putri Balqis di Kedai Kopi Johny, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (1/5/2023).
Putri Balqis menjelaskan, pada saat bersamaan, suaminya itu juga membicarakan tentang pengeluaran keluarganya di bulan Februari. Hingga akhirnya sang suami mengatainya 'bodoh'.
"Kemudian dia membicarakan akan ketemu orang tapi dia juga menanyakan pengeluaran di bulan Februari rumah tangga kami. (Saya bilang) kalau hari ini kan nggak bisa, ini Sabtu. Kalau mau Senin, saya print, dia bilang harus malam ini juga selesai," ungkapnya.
"Kemudian dia bahas lagi katanya saya sama bodohnya dengan adiknya. Dia bilang, menjelek-jelekkan keluarga saya. Dari situ dia semakin marah, semakin marah," sambungnya.
Disiram Minyak Cabai
Percekcokan berlanjut hingga BB mengambil minyak cabai lalu menyiramkannya ke atas kepala Putri Balqis. Ia mencoba untuk membersihkan minyak itu dari kepalanya tapi dilarang oleh suaminya.
"Minyak cabai dari meja makan di siram ke atas kepala disiram ke saya. Saya izin bersihkan basuh muka dengan air, nggak dikasih. Saya lap dengan baju, masih kena mata saya yang perih," ujarnya.
Selama percekcokan itu, kata Putri Balqis, suaminya melontarkan cacian kepadanya. Hingga kemudian dia diminta memilih suaminya atau ayahnya.
"Dia berdiri terus dia bilang ke saya. Dari situ dia mulai caci maki saya, keluar kata-kata 'pilih gue atau gue suruh orang untuk ambil ginjal bapak lu,'" katanya sambil meniru perkataan suaminya.
"Saya berdiri terus dia ambil botol Bon Cabe. Dia buka terus disiram ke muka saya. Pertama minyak cabai, kedua Bon Cabe ke mata saya. Kemudian habis itu saya udah mulai nggak kuat, dengan mata tertutup saya bilang, 'kenapa begini', kemudian dipukul," lanjutnya.
Setelah kejadian itu, Putri Balqis mengaku diseret berulang kali oleh suaminya. Ia juga sempat ditanya soal rasanya mati.
"Terus saya diseret ke pintu garasi yang dekat kamar mandi juga. Habis dari situ saya ditanyai juga dengan pertanyaan-pertanyaan 'mau tahu nggak rasanya mati seperti apa' dia balik juga ke pertanyaan 'malam ini juga saya minta rincian pengeluaran Februari'," tuturnya.
"Saya bilang saya nggak bisa apa-apa karena saya bisa bikin baru, hari Senin saya buktikan. Jadi setiap saya mau jawab saya dipukul, saya diam saya nggak bisa jawab. Saya dipukuli lagi," ucapnya.
Kepala Dibenturkan ke Tembok
Putri Balqis mengungkapkan dirinya terus dipukuli oleh suaminya di bagian wajah. Ia juga sempat dicekik hingga dibenturkan kepalanya ke dinding.
"Di bagian mata,wajah, rahang, dicekik kepala saya dijedokin ke dinding. Habis itu saya mau berusaha keluar pintu garasi itu. Dia tahan saya, tarik rambut saya sampai bawah, saya mau dimasukin ke kamar mandi. Saya bertahan di situ, saya nggak mau masuk ke kamar mandi, dia tarik rambut saya, saya bertahan, dibilang 'mau tahu nggak rasanya mati kayak apa'. Terus saya bilang 'kasihan anak-anak butuh kita' dia bilang nggak peduli 'saya aja juga nggak peduli ibu' nah itu saya di situ wajah rasanya sudah nggak karuan saya terkapar, tersungkur," imbuhnya.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....
Insiden Remas Kemaluan Suami
Putri Balqis, istri korban KDRT di Depok, buka suara terkait tuduhan meremas kemaluan suami inisial BB, hingga menyebabkan sang suami terluka. Putri Balqis mengatakan hernia yang diderita suaminya itu bukan akibat KDRT yang ia lakukan.
Hal itu diungkap Putri Balqis saat bertemu dengan pengacara kondang, Hotman Paris di Kopi Johny, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Putri Balqis mengatakan secara spontan meremas kemaluan suami agar suaminya melepaskan cengkeraman tangan yang menjambak rambutnya.
"Di media Ibu disebut meremas alat kelamin?" tanya Hotman Paris.
"Itu di posisi yang tadi rambut saya dijambak," jawab Putri Balqis.
Hotman Paris lalu bertanya apakah suaminya saat itu kesakitan ketika Putri Balqis meremas kemaluannya. Putri Balqis mengatakan suaminya saat itu hanya memintanya untuk melepaskan tangannya.
"Dia cuma bilang 'lepas'," kata Putri Balqis.
Hotman Paris kemudian bertanya berapa lama Putri Balqis melarikan diri usai meremas kemaluan suaminya. Diketahui, Putri Balqis sempat lari ke rumah mertuanya yang berada di samping rumahnya untuk meminta pertolongan.
"Itu berapa menit dari meremas sampai kabur?" tanya Hotman Paris.
"Sekitar setengah jam," jawab Putri Balqis.
Klaim Bukan Akibat KDRT
Putri Balqis ditetapkan sebagai tersangka atas kasus tersebut. Menurut polisi kepada Putri Balqis, dirinya dilaporkan karena 'merusak kelamin' suami.
Akan tetapi, menurut Putri Balqis, bahwa indikasi suaminya menderita hernia ini bukan akibat KDRT yang dia lakukan terhadap BIB. Mengutip keterangan dokter, Balqis menyebut suaminya sudah lama terindikasi menderita hernia.
"Saya diadukan merusak alat kelamin, alasannya seperti itu. Tapi saya di sini bertanya sama dokter yang kebetulan dokter saya dan suami juga. Saya punya hasil SG-nya suami memang sudah lama ada indikasi hernia, jadi memang bukan seperti yang dia laporkan ke saya katanya lukanya 13 jahitan, lukanya cukup parah," jelasnya.
Ia mengatakan hernia yang dialami suaminya itu bukan terjadi dalam waktu yang singkat. Menurutnya lagi, hernia itu akibat suaminya sering mengangkat beban berat.
"Hernia itu bukan dalam waktu yang singkat, bisa akibat dia angkat berat atau emang olah raga beladiri atau ususnya turun. Yang saya dapat info dari dokter, (hernia terjadi) bukan hal yang saat spontan kejadian itu menyebabkan hernia," paparnya.
Baca penjelasan pihak suami di halaman selanjutnya....
Kronologi KDRT Versi Pihak Suami
Sementara itu, kuasa hukum BIB, Eka Sumanjaya, memberikan keterangan berbeda. BIB punya versi sendiri soal KDRT tersebut.
Eka menjelaskan bahwa kliennya melaporkan PB atas dugaan KDRT pada 9 Maret 2023. Ia mengaku tidak mengetahui apabila PB telah lebih dahulu melaporkan suaminya itu ke polisi.
"Kami tidak mengetahui jika memang sang istri melaporkan terlebih dahulu, karena klien kami sudah lost kontak sejak malam kejadian. Kami baru mengetahui setelah di polres bahwa ada laporan terlebih dahulu yang dilakukan oleh PB terhadap suaminya.
Eka mengungkap pemicu KDRT versi suami. Menurut Eka, KDRT itu berawal ketika kliennya itu menanyakan uang yang dikelola istrinya untuk renovasi vila.
"Kebetulan klien kami saat itu sedang ada renovasi rumah yang memang mempercayakan kepada istrinya untuk mengelola. Setelah proses, renovasi vila/rumah ada selisih uang sekitar Rp 62 juta dari total Rp 150 juta yang diberikan," katanya.
BIB kemudian mempertanyakan soal uang tersebut hingga keduanya cekcok mulut dan terjadi kekerasan dalam rumah tangga yang berujung keduanya saling lapor polisi.