Kehadiran Aplikasi Mobile JKN memberikan berbagai kemudahan bagi para peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Hal tersebut turut dirasakan langsung oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) Fakultas Kesehatan Masyarakat, Azka Qhathrah Nadiyah.
Sejak awal dirilis, ia mengaku banyak manfaat yang dirasakan dengan menggunakan aplikasi Mobile JKN. Terlebih sejak aplikasi Mobile JKN mengembangkan pelayanan secara manual face to face menjadi pelayanan online yang lebih mudah, cepat dan efisien.
"Aplikasi ini menjadi terobosan baru BPJS Kesehatan yang memberikan kemudahan untuk pendaftaran, perubahan data kepesertaan, mendapatkan informasi jumlah iuran, antrean online di fasilitas kesehatan (faskes) serta kemudahan dalam menyampaikan saran maupun keluhan dan lain-lain," papar Nadiyah dalam keterangan tertulis, Senin (29/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Nadiyah mengungkapkan lewat aplikasi Mobile JKN, para peserta JKN dapat menikmati berbagai fitur penting, terutama yang berkaitan dengan administrasi BPJS Kesehatan sehingga prosesnya menjadi lebih mudah dan praktis.
"Dengan memanfaatkan perkembangan digitalisasi saat ini, aplikasi Mobile JKN dapat menghemat waktu dan jarak tempuh sehingga kita tidak perlu datang langsung ke kantor BPJS Kesehatan," papar Nadiyah.
Nadiyah pun mengatakan aplikasi Mobile JKN memiliki fitur kartu digital yang dapat digunakan sebagai pengganti kartu fisik. Dengan begitu, peserta tak perlu lagi membawa kartu fisik karena sudah memiliki kartu digital.
"Saya sudah buktikan sendiri tidak perlu lagi membawa kartu fisik untuk berobat karena di faskes saya cukup menunjukkan kartu digital bahkan saat ini cukup hanya menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang ada di KTP, memang seharusnya seperti itu cukup satu identitas untuk mengakses seluruh layanan publik," ungkap Nadiyah.
Selain fitur kartu digital, Nadiyah mengaku fitur antrean online juga menjadi salah satu favoritnya. Pasalnya, fitur ini sangat mempermudah dirinya saat berobat karena dengan fitur ini peserta dapat mengambil nomor antrean tanpa perlu datang langsung ke faskes.
Namun sayangnya, Nadiyah mengatakan fitur ini masih belum banyak dimanfaatkan oleh para peserta. Menurutnya, hal tersebut tentu menjadi sebuah tantangan besar agar lebih banyak masyarakat yang memanfaatkannya.
"Fitur antrean online ini menurut saya sangat diperlukan oleh peserta maupun faskes. Dari sisi peserta keuntungannya adalah waktu tunggu tidak lama, karena dapat memperkiraan kapan akan dilayani, sedangkan bagi faskes dapat mengurangi penumpukan peserta di jam sibuk, karena peserta datang tidak pada waktu yang bersamaan," ucapnya.
Agar lebih mudah memanfaatkan layanan JKN, Nadiyah mengajak masyarakat yang memiliki smartphone agar mengunduh Aplikasi Mobile JKN dari BPJS Kesehatan yang telah tersedia di Play Store dan App Store.
"Pemanfaatan layanan secara digital ini memang penuh tantangan dan memerlukan waktu karena tidak semua peserta memiliki smartphone yang dapat mendukung berjalannya aplikasi Mobile JKN, selain itu tidak semua peserta dapat mengoperasikan aplikasi tersebut, tapi saya yakin bagi kaum milenial itu bukan hal yang sulit," paparnya.
Nadiyah juga bercerita beberapa tahun lalu ayahnya pernah memanfaatkan program JKN untuk menjalani operasi. Meski sebagai peserta JKN, ia mengatakan ayahnya tetap mendapatkan pelayanan yang baik dan tidak perlu membayar biaya apa pun sehingga sangat meringankan.
"Kami harap pelayanan yang sudah bagus ini, dapat terus ditingkatkan dan kemudahan layanan juga dapat terus diberikan serta saya bersyukur Indonesia punya JKN yang dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat tanpa membeda-bedakan status sosial," pungkasnya.
(ncm/ega)