Jenis Pesawat: Martin 166 WH-3
Jenis bangkai pesawat tempur yang ditemukan nelayan Desa Weru, Paciran, Lamongan akhirnya terungkap. Bangkai pesawat itu diduga bagian sayap pengebom jenis Martin 166 WH-3.
"Kalau kata orang itu pesawat ya, bukan, itu sayapnya. Terus itu sepertinya sayap sebelah kanan. Dan kalau besarnya seperti itu, diduga ya, jadi diduga kan bisa banyak hal. Diduga itu punyanya pesawat pembom jenis Martin 166 WH-3. Orang kalau nyebutnya pembom Martin," kata Zaki Yamani, Pegiat Sejarah Begandring Surabaia kepada detikJatim, Rabu (24/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, itu Martin 166. Kan ada macam-macam itu ada WH-2, WH-5. Nah ini 166 WH-3. Itu yang diduga (jenis pesawatnya)," imbuh Zaki.
Menurut Zaki, pesawat ini merupakan milik ML - KNIL (Militaire Luchtvaart Koninklijk Nederlands Indisch Leger) atau Angkatan Udara Kerajaan Belanda.
Pesawat Jatuh Tahun 1941
Pegiat Sejarah Begandring Zaki Yamani menduga kuat bahwa bangkai tersebut merupakan pesawat pengebom Martin 166 WH-3. Berdasarkan data yang didapat, pesawat tersebut jatuh dan hilang pada 23 Desember 1941.
"Saya cari datanya pesawat yang jatuh di Laut Jawa itu memang ada 2. Yang satu bulan Maret 1941, itu terjadi kerusakan mesin berhasil mendarat di laut tapi bangkainya berhasil diangkat kemudian diperbaiki dan bisa terbang lagi," terang Zaki, Kamis (25/5/2023).
"Nah yang kedua, itu jatuh pada 23 Desember 1941. Pesawat ini hilang di Laut Jawa gitu. Dengan 4 orang krunya sebenarnya ada 3 kru pesawat Martin ini. Kenapa ada 4 kemungkinan karena jaraknya jauh jadi membawa pilot cadangan. Jadi 2 pilot, 1 navigator dan satu bagian radio. Jadi 4 orang," tambahnya.
Pesawat Terbang dari Singkawang ke Palembang
Dari data yang diperoleh, pesawat itu awalnya terbang dari Singkawang ke Palembang. Zaki menambahkan penyebab jatuhnya pesawat tersebut tidak diketahui.
"Milik ML - KNIL (Militaire Luchtvaart Koninklijk Nederlands Indisch Leger) pesawat ini terbang dari Singkawang dengan tujuan Palembang," ujar Pegiat Sejarah Begandring Zaki Yamani.
"Namun sebab hilangnya pesawat ini tidak diketahui, apakah faktor cuaca, kesalahan manusia, kerusakan mesin, sebab lain dan atau disergap oleh pesawat Jepang. Masih misteri," jelasnya.
(kny/imk)