Data ini diungkap Pegiat Sejarah Begandring Zaki Yamani. Menurutnya, data tersebut sesuai dari data yang ia dapatkan dan ia menduga kuat bahwa bangkai tersebut merupakan pesawat pengebom Martin 166 WH-3.
"Saya cari datanya pesawat yang jatuh di Laut Jawa itu memang ada 2. Yang satu bulan Maret 1941, itu terjadi kerusakan mesin berhasil mendarat di laut tapi bangkainya berhasil diangkat kemudian diperbaiki dan bisa terbang lagi," terang Zaki dilansir detikJatim, Kamis (25/5/2023).
"Nah yang kedua, itu jatuh pada 23 Desember 1941. Pesawat ini hilang di Laut Jawa gitu. Dengan 4 orang krunya sebenarnya ada 3 kru pesawat Martin ini. Kenapa ada 4 kemungkinan karena jaraknya jauh jadi membawa pilot cadangan. Jadi 2 pilot, 1 navigator dan satu bagian radio. Jadi 4 orang," imbuhnya.
Dari data yang diperoleh juga, pesawat itu mulanya terbang dari Singkawang ke Palembang. Pesawat ini merupakan milik dari Angkatan Udara Kerajaan Belanda.
"Milik ML-KNIL (Militaire Luchtvaart Koninklijk Nederlands Indisch Leger) pesawat ini terbang dari Singkawang dengan tujuan Palembang," ujar Zaki.
"Namun sebab hilangnya pesawat ini tidak diketahui, apakah faktor cuaca, kesalahan manusia, kerusakan mesin, sebab lain dan atau disergap oleh pesawat Jepang. Masih misteri," tandasnya.
Baca berita selengkapnya di sini. (rdp/idh)