Satpol PP DKI bersama dinas terkait membongkar ruko yang memakan badan jalan di Pluit, Penjaringan, Jakut. Karyawan restoran di salah satu ruko bernama Romawi (43) menolak pembongkaran itu.
"Seharusnya pemerintah senang karena para pengusaha memberikan lapangan pekerjaan dan kita sampai nggak kerja ke luar negeri. Kalau dibongkar begini, kami mau kerja apa?" kata Romawi kepada wartawan di lokasi, Rabu (24/5/2023).
Romawi mengaku dampak pembongkaran ini akan berimbas pada pengurangan jumlah karyawan. Dia khawatir tidak bisa lagi bekerja di tempat tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya terdampaklah. Kita kasih makan keluarga pakai apa? Kita kan kerja dibayar harian," jelasnya.
Romawi berharap ada solusi dari pembongkaran ini. Sebab, menurutnya, mencari pekerjaan baru tidaklah mudah.
"Jangan bongkar saja. Terus kita mau ke mana? Setelah dibongkar, kan kita harus melamar kerja lagi. Ya kalau diterima. Kan kita pendidikannya minim," ujarnya.
Sebelumnya, Romawi ikut demo bersama karyawan lainnya di kantor Ketua RT 011, Riang Prasetya. Romawi meminta pemerintah pusat ataupun daerah menyiapkan lapangan pekerjaan apabila mereka dipecat setelah bangunan di atas saluran air itu dibuka.
"Kami harus bersyukur masih ada pengusaha yang mau memberikan lapangan pekerjaan untuk kami yang pendidikannya minim. Mana mungkin kami diterima di PT (pabrik), pendidikan cuma SD," katanya.
Simak Video 'Polemik Ruko di Pluit Makan Jalan, Kini Terancam Dibongkar':