Terima Presiden Iran, Puan Dorong Kerja Sama Ekonomi hingga Iptek

Erika Dyah - detikNews
Selasa, 23 Mei 2023 20:09 WIB
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Ketua DPR RI Puan Maharani menerima kunjungan Presiden Iran Seyyed Ebrahim Raisi di Gedung DPR. Puan menekankan pentingnya peningkatan kerja sama bilateral Indonesia-Iran di berbagai bidang.

Di awal pertemuan Puan mengucapkan selamat datang kepada delegasi Presiden Iran di Indonesia. Menurutnya, kunjungan Presiden Iran untuk membahas peningkatan kerja sama kedua negara ini menjadi sebuah kehormatan.

"Semoga kunjungan Yang Mulia ke Indonesia dapat berdampak positif bagi kerja sama kedua negara dan bermanfaat bagi rakyat Indonesia dan Iran," kata Puan dalam keterangan tertulis, Selasa (23/5/2023).

Dalam pertemuan ini, delegasi Presiden Iran dengan DPR menyepakati penguatan hubungan bilateral kedua negara. Puan berharap pertemuan bilateral ini dapat meningkatkan hubungan Indonesia dan Iran agar semakin baik, erat, dan menambah peningkatan volume perdagangan.

"Bukan hanya di bidang ekonomi, tapi juga di kesehatan, tambang, pendidikan, hubungan masyarakat, dan lain-lain," sebutnya.

Dalam kesempatan ini, Puan menyinggung pertemuannya dengan Ketua Parlemen Iran, Baqer Qalibaf pada Januari lalu. Pertemuan itu berlangsung di sela-sela Konferensi Persatuan Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atau Parliamentary Union of the Organisation of Islamic Cooperation (PUIC) ke-17 yang digelar di Aljazair.

Ia menyebut Iran sebagai salah satu mitra politik utama Indonesia, pada tingkat regional dan internasional sejak tahun 1950. Selain fokus pada pemberdayaan perempuan, hubungan bilateral antara Indonesia-Iran juga meliputi bidang kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), ekonomi-perdagangan, serta kerja sama dalam menciptakan kestabilan di Teluk Persia.

Puan pun mendorong isu penguatan hubungan bilateral dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi. Mengingat, pada tahun 2022 lalu total perdagangan kedua negara mencapai US$ 257,2 juta. Total tersebut meningkat 25 persen dibanding tahun 2021 yang bernilai US$ 208,9 juta.

"Saya juga mendorong peningkatan perdagangan kedua negara melalui pengesahan perundingan Preferential Trade Agreement (PTA) RI-Iran," jelas Puan.

Adapun ekspor utama Indonesia ke Iran meliputi kelapa sawit, kertas dan produk kertas, papan kayu, suku cadang turbin, gas, sabung mandi, dan karet. Sedangkan impor utama Indonesia dari Iran mencakup LPG, bitumen, aspal, petroleum jelly, paraffin wax, dan kurma.

Terkait isu pembayaran, ungkap Puan, saat ini kedua negara tengah mendapat sanksi dari negara barat. Oleh karena itu, ia menilai perlu adanya mekanisme pembayaran dalam mata uang lokal atau Local Currency Settlement.

"Saya berharap agar kehadiran Yang Mulia bisa memberi dorongan bagi upaya memperkuat hubungan ekonomi kedua negara," ucap mantan Menko PMK ini.

Lebih jauh, Puan mendukung peningkatan hubungan masyarakat Indonesia dan Iran. Ia berharap hubungan ini berkembang demi kemajuan serta kesejahteraan rakyat kedua negara.

"Hubungan antar generasi muda merupakan investasi bagi eratnya hubungan Indonesia dan Iran di masa depan," tuturnya.

Halaman Selanjutnya: Kerja Sama Iptek

Simak Video 'Pertemuan Jokowi-Presiden Iran: Dukung Palestina-Atasi Krisis Afghanistan':






(akd/ega)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork