MenPAN-RB Ungkap Reformasi Birokrasi Perlu Sasar Masalah Pembangunan

MenPAN-RB Ungkap Reformasi Birokrasi Perlu Sasar Masalah Pembangunan

Angga Laraspati - detikNews
Selasa, 23 Mei 2023 17:50 WIB
Kementerian PAN-RB
Foto: dok. KemenPAN-RB
Jakarta -

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas mengatakan reformasi birokrasi (RB) perlu langsung menyasar pada masalah-masalah utama pembangunan. Masalah tersebut apabila diselesaikan dinilai akan memberi dampak optimal ke masyarakat.

Adapun masalah yang dimaksud seperti penurunan kemiskinan, peningkatan investasi, belanja produk dalam negeri dari APBN/APBD, dan pengendalian inflasi. Percepatan dampak ini bisa dilakukan melalui reformasi birokrasi Tematik.

"Reformasi Birokrasi Tematik, sesuai arahan Presiden Jokowi, diperlukan untuk mewujudkan birokrasi yang berdampak, yang betul-betul menyasar masalah utama pembangunan," ujar Anas dalam keterangan tertulis, Selasa (23/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini disampaikan Anas pada Sosialisasi dan Asistensi Reformasi Birokrasi Tematik bersama Provinsi Banten di kantor Kementerian PAN-RB, Jakarta, Selasa (23/05). Acara dihadiri Pj Gubernur Banten Al Muktabar dan bupati/wali kota se-Provinsi Banten.

Anas mengatakan empat fokus Reformasi Birokrasi Tematik yang ditetapkan saat ini adalah Pengentasan Kemiskinan, Peningkatan Investasi, Akselerasi Digitalisasi Administrasi Pemerintahan, serta fokus pada isu prioritas Presiden seperti penggunaan produk dalam negeri dan penekanan inflasi.

ADVERTISEMENT

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tematik dilakukan secara nasional oleh kementerian, lembaga, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota untuk memastikan dampak yang menyeluruh.

Anas pun mendorong Provinsi Banten bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya dalam penerapan reformasi birokrasi berdampak.

"Ini sudah momentumnya Banten untuk menjadi contoh bagi yang lain, kita sama-sama berupaya agar capaian reformasi birokrasi di Banten terus lebih baik di tahun-tahun yang akan datang, sehingga masyarakat Banten juga akan merasakan dampak baiknya, seperti penurunan kemiskinan yang harus terus dipacu," imbuh Anas.

Sementara itu, Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kementerian PAN-RB Erwan Agus Purwanto menggarisbawahi hal yang baru di dalam penerapan reformasi birokrasi tematik. Program yang terukur pada empat fokus reformasi birokrasi tematik akan mendapat tambahan poin dalam penilaian indeks reformasi birokrasi.

"Dengan demikian, semakin banyak tema yang diambil dan ditetapkan sebagai fokus reformasi birokrasi tematik pada pemerintah daerah, maka akan semakin besar peluang untuk memperoleh nilai reformasi birokrasi yang tinggi," ungkap Erwan.

Perubahan desain RB yang saat ini menyasar pada dampak juga berakibat pada penyesuaian desain evaluasi. Sebelumnya, prosedur evaluasi RB dilakukan dengan proses yang panjang, hanya mengukur proses dan kepatuhan, serta fokus pada pengumpulan laporan yang cenderung bersifat administratif.

"Dengan penerapan RB Tematik, kita akan lebih banyak fokus pada indikator dampak pembangunan, seperti seberapa sukses pemda dalam menurunkan kemiskinan, meningkatkan investasi, dan beberapa indikator lain," tuturnya.

Di sisi lain, PJ Gubernur Banten Al Muktabar menyampaikan upaya melanjutkan dan mengakselerasi praktik baik reformasi birokrasi di Banten.

Saat mendengar arahan Menteri PAN-RB tentang Reformasi Birokrasi Berdampak, Ia menegaskan jajaran Pemprov Banten maupun jajaran di tingkat kabupaten/kota terus berupaya sekuat tenaga mengimplementasikannya.

"Kami sampaikan ucapan terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk Provinsi Banten dan 8 kabupaten/kota yang tadi pagi secara teknis sudah mendapat asistensi terkait roadmap dan RB Tematik. Kami berkomitmen untuk menyukseskan kebijakan-kebijakan reformasi birokrasi di Pemerintah Provinsi Banten sesuai arahan Presiden," ucapnya.

(anl/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads