Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi kegiatan bakti sosial screening USG abdomen yang digelar Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (Gerak BS) bersama Rhemedi Medical Service dan Siloam Radiologi Indonesia-Prodi Spesialis Radiologi FKUPH. Digelar di rumah dinas Ketua MPR RI, Kegiatan Screening USG abdomen tersebut diikuti oleh staf administrasi, sekretariat, keamanan di lingkungan Sekjen MPR RI.
"Acara bakti sosial ini juga diikuti oleh warga sekitar untuk bersama menggiatkan deteksi dini terhadap penyakit-penyakit organ dalam perut. Kesehatan adalah yang utama. Karenanya, lebih baik kita mencegah sakit, daripada terlambat dan terpaksa mengobati," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Selasa (23/5/2023).
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan USG abdomen umumnya digunakan untuk mendiagnosis penyakit di dalam perut seperti, batu empedu, neoplasma hepar, batu ginjal, aneurisma aorta abdominalis, neoplasma hepar, karsinoma pankreas, pembesaran prostat, kelainan organ kewanitaan ataupun tumor payudara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pemeriksaannya, USG abdomen memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk menghasilkan gambaran organ-organ di dalam rongga abdomen tanpa bersifat invasif.
"USG abdomen efektif mendeteksi temuan aneurisma aorta abdominal di dalam perut. Aneurisma aorta abdominal adalah kondisi pelebaran pembuluh darah utama dari jantung ke organ-organ perifer. Kelompok pria berusia di atas 65 tahun dan memiliki kebiasaan merokok beresiko tinggi mengidap penyakit ini. Karenanya, skrining USG abdomen pada kelompok usia rentan sangat penting dilakukan," kata Ketua DPR RI ke-20 tersebut.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menyatakan hasil USG abdomen mayoritas peserta baik. Ia pun berharap kegiatan bakti sosial screening USG abdomen dapat dilakukan rutin dengan target masyarakat yang lebih luas. Hal ini guna meningkatkan kesadaran dari masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan melalui deteksi dini.
"Alhamdulillah, mayoritas peserta screening USG abdomen didapatkan dalam kondisi sehat wal afiat. Ada beberapa peserta yang sempat terkejut dikarenakan 'panen' batu empedu ataupun batu ginjal. Namun, hal itu bagus karena mereka bisa terdeteksi lebih awal mengalami gangguan kesehatan di ginjal dan empedu sehingga bisa langsung diantisipasi," pungkas Bamsoet.
Sebagai informasi, turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Ketum Gerak BS Dwi Aroem Hadiatie, Ketum Motor Besar Indonesia Rio Castello, Koordinator Pengabdian Masyarakat Siloam Radiologi Indonesia dr. Nungky Kusumaningtyas, Konsultan dr. Vera, dr. Raditya, dr. Victor, operator Prodi Spesialis Radiologi FKUPH dr. Jeffrey, dr. Randi, dr. Adit, dr. Ade Nurlina dan dr. Rheza Maulana S dari Rhemedi Medical Services.
(ncm/ega)