Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat meminta Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) dijadikan sebagai momentum bangkit untuk mewujudkan Indonesia lebih baik. Serta menanamkan semangat ke generasi muda untuk berpartisipasi dalam pembangunan di Tanah Air.
Hal tersebut diungkapkan olehnya saat memberikan keterangan dalam rangka menyambut Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap 20 Mei. Adapun peringatan Harkitnas mengambil tema 'Semangat untuk Bangkit'.
"Semangat untuk bangkit generasi penerus bangsa harus terus didorong melalui berbagai cara dalam upaya mengisi kemerdekaan dalam proses pembangunan di sejumlah sektor," kata Lestari dalam keterangannya, Jumat (19/5/2023).
Ia menilai generasi penerus bangsa harus benar-benar memahami latar belakang munculnya peristiwa yang dinilai sebagai Kebangkitan Nasional pada 1908 yang sepenuhnya diinisiasi oleh para pemuda di masa itu.
"Di tengah terjadinya banyak perubahan di sejumlah sektor di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia yang berdampak pada bermunculannya berbagai tantangan di berbagai bidang. Penting mengajak seluruh elemen bangsa untuk bangkit menjawab tantangan tersebut," ungkapnya.
Menurutnya, momentum tersebut harus dimanfaatkan semaksimal mungkin sehingga bangsa Indonesia bisa memenangi persaingan di berbagai bidang.
Hal tersebut didasari karena jumlah usia produktif cukup tinggi. Berdasarkan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri tahun 2022 tercatat 69,3% dari populasi penduduk Indonesia harus mampu berperan aktif dalam proses pembangunan.
"Kelompok usia produktif yang didominasi generasi muda harus memiliki semangat untuk mewujudkan kebangkitan di berbagai sektor dengan berbagai cara," jelasnya.
"Di sektor pendidikan, generasi muda harus mampu menghasilkan berbagai gagasan yang mampu membangun, sekaligus melestarikan nilai-nilai kebangsaan yang kita miliki," sambungnya.
Data lain dari Kementerian Koperasi dan UKM mencatat 70% anak muda Indonesia ingin menjadi pebisnis. Menurutnya, potensi tersebut harus dimanfaatkan secara maksimal untuk mengejar ketertinggalan jumlah wirausaha (rasio kewirausahaan) di Indonesia yang baru mencapai 3,47%. Sementara negara maju memiliki rasio kewirausahaan 12%.
"Dibutuhkan komitmen kuat seluruh anak bangsa untuk mewujudkan semangat kebangkitan nasional di berbagai bidang, di tengah proses pembangunan yang menghadapi berbagai tantangan," pungkasnya.
Lihat juga Video 'Daftar Menteri Jokowi yang Maju Nyaleg Beserta Dapilnya':
(fhs/ega)