Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antarlembaga Biro Humas dan Sistem Informasi Setjen MPR RI Indro Gutomo menerima delegasi 18 guru PPKn. Para guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PPKn Kota Bengkulu itu datang untuk beraudiensi dan mendapatkan wawasan ketatanegaraan, khususnya soal MPR RI.
Indro Gutomo mengungkapkan peran dan kiprah seorang pendidik atau guru sangat penting, karena perannya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Melihat fakta itu, sudah semestinya seorang guru harus bangga dengan peran dan fungsinya.
Apalagi yang dididik dan dibina seorang guru itu adalah anak-anak generasi penerus bangsa, mulai dari tingkat pendidikan usia dini atau TK, sekolah dasar, sekolah menengah sampai pendidikan tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak mudah memang, tapi peran guru itu langsung atau tidak langsung, ikut menciptakan sosok seorang anak sebagai agen pembangunan dan pembaharuan/ perubahan untuk dipersiapkan menghadapi era Indonesia emas di tahun 2045. Pada saat itu, Indonesia genap berusia 100 tahun alias satu abad. Di masa itu, Indonesia ditargetkan sudah menjadi negara yang sejajar dengan negara-negara maju lainnya," ujar Indra Gutomo dalam keterangannya, Kamis (18/5/2023).
Meski begitu, Indra mengimbau guru agar jangan sampai terlena. Sebab, era modernisasi dan kecanggihan teknologi digital selain efek positif juga memiliki efek negatif yang justru bisa menjadi hambatan dan kendala bagi seorang guru dalam fungsinya memberikan pendidikan bagi siswanya.
"Smartphone saat ini juga menjadi sarana penyebarluasan ajaran radikal yang dapat membahayakan wawasan kebangsaan dan keutuhan NKRI," imbuhnya.
Selain itu guru juga harus terus meningkatkan skill dan kualitas diri agar mampu menyesuaikan perkembangan zaman. Apalagi, untuk menciptakan siswa yang matang, guru harus selalu mengasah karakter pribadinya.
Indra menuturkan pribadi guru yang baik akan menciptakan generasi penerus yang baik pula. Guru disebut garda terdepan dalam mengimplementasikan nilai-nilai luhur Indonesia yang bersumber dari Pancasila.
"Bila nilai-nilai tersebut senantiasa diimplementasikan, kami yakin Profile Pancasila akan terlihat dalam setiap pribadi seorang guru," katanya.
Dialog yang dimoderatori pegawai Humas Setjen MPR Try Syilvani tersebut juga diisi pemaparan materi oleh pemateri Ahmad Faroby, tentang tugas serta wewenang lembaga MPR dan profil para Pimpinan MPR RI serta Program Sosialisasi Empat Pilar yang sedang gencar diselenggarakan MPR di berbagai daerah di Indonesia.
Di penghujung acara, dibuka sesi tanya jawab dan serap aspirasi dari delegasi kepada MPR RI. Di momen itu, banyak pertanyaan, masukan, ide serta gagasan yang mengalir dari delegasi guru.
Di antaranya, seputar keinginan para guru agar kesejahteraan guru terutama guru honorer, lebih diperhatikan. Lalu, tentang keinginan para guru untuk ikut berpartisipasi aktif dalam melakukan Sosialisasi Empat Pilar bersama MPR RI, untuk menambah wawasan kebangsaan guru dan siswa. Acara kemudian ditutup dengan sesi foto bersama.
Simak Video 'Guru SD yang Diduga Diperas Jaksa di Sumut Dimintai Keterangan':