Gerindra DKI Jakarta mendukung rencana revitalisasi 10 halte TransJakarta. Menurutnya revitalisasi merupakan wujud dari perbaikan pelayanan.
"Kalau kita lihat latar belakang alasannya kan demi perbaikan pelayanan. Jadi kita semangat saja mendukung dan melihat hasil revitalisasi tersebut," ucap Wakil Ketua DPRD DKI dari Gerindra, Rani Mauliani, saat dihubungi, Selasa (16/5/2023).
Menurut Rani, halte bukan sekadar layak. Halte harus mumpuni dan nyaman untuk pengguna menunggu bus TransJakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti, bila judul dan hasil tidak sesuai, masyarakat bisa memberikan respons lagi menurut saya," ucapnya.
Namun Rani meminta PT TransJakarta memperhatikan masa transisi atau selama halte ditutup saat revitalisasi. Dia meminta dibuat halte pengganti.
"Harusnya dipersiapkan dengan nyaman halte sementara buat halte penggantinya," katanya.
Penumpang Keluhkan Rencana Revitalisasi
PT Transportasi Jakarta akan kembali merevitalisasi beberapa halte tahun ini. Ada 10 halte yang akan direvitalisasi dalam waktu dekat, salah satunya Halte Cawang UKI. Sejumlah pengguna TransJakarta mengeluhkan rencana tersebut.
Salah seorang pengguna TransJ, Lili (22), mengatakan rencana ini akan menyulitkan pengguna TransJ. Pengalihan halte tersebut dirasa akan menyebabkan penumpukan antrean di halte lain.
"Ini bakal nyusahin sih ya, karena kan otomatis Halte BKN sama BNN jadi ketambahan penumpang Cawang UKI. Apalagi kalau di jam-jam berangkat atau pulang kerja," ujarnya ketika ditemui di Halte Cawang UKI, Selasa (16/5/2023) pukul 08.30 WIB.
Lili berharap rencana revitalisasi ini dibarengi pula dengan penambahan unit armada dan mempersingkat waktu jeda antararmada. Dengan begitu, tumpukan penumpang di Halte BKN, PGC 1, dan BNN dapat dihindari.
"Aku berharapnya ada penambahan armada sih atau bisa juga jarak antar-TJ-nya tuh jangan lama supaya nggak numpuk nanti di Halte BKN, PGC 1, atau BNN. Biar nggak chaos juga harus dempet-dempetan," harapnya.
(aik/idn)