Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan pertumbuhan penduduk di Indonesia diprediksi akan mulai melambat pada 2030. Bahkan, menurut Suharso, jumlah penduduk Indonesia diprediksi akan kalah dari Nigeria dan Pakistan di tahun 2045.
Hal itu disampaikan Suharso dalam acara Indonesia Emas 2045 di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (16/5/2023). Suharso mulanya menyampaikan bahwa struktur penduduk saat ini mengalami perubahan yang sangat cepat. Jumlah penduduk India bahkan akan mengalahkan China di tahun ini.
"Saat ini perubahan struktur penduduk sedang mengalami perubahan yang sangat cepat. Tahun 2023, India akan menjadi negara dengan penduduk terbanyak menggantikan Tiongkok," ujar Suharso.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tiongkok diperkirakan sudah mengalami pertumbuhan penduduk negatif sejak tahun 2021," lanjutnya.
Indonesia, kata Suharso, pada 2020 masih berada di posisi ke-4 negara penduduk terbesar di dunia. Namun, lanjutnya, pada 2045, jumlah penduduk Indonesia diprediksi akan kalah dari Nigeria dan Pakistan.
"Posisi Indonesia pada tahun 2020 masih menjadi negara dengan penduduk ke-4 terbesar di dunia. Namun pada tahun 2045, posisi Indonesia mulai menurun ke peringkat 6. Hal ini karena pertumbuhan penduduk yang mulai melambat sejak tahun 2030-an. Posisi 4 dan 5 berturut-turut ditempati oleh Nigeria dan Pakistan," tutur Suharso.
Karena itu, pemerintah pun melakukan langkah antisipasi perubahan demografi tersebut. Di antaranya, kata Suharso, dengan mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang hingga mendorong perpindahan penduduk sehingga persebaran menjadi lebih merata.
"Untuk mewujudkan pertumbuhan yang seimbang, pemerintah perlu menyusun kebijakan keluarga berencana era baru. Kebijakan tersebut perlu memastikan bahwa pasangan muda siap dalam membangun keluarga. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah bagaimana pasangan muda mempersiapkan diri secara sosial dan ekonomi untuk menghasilkan anak yang berkualitas. Selain itu, perlu dipastikan bahwa ke depannya pemerintah mengembangkan care economy untuk keseimbangan kerja perempuan dan laki-laki dengan tetap menerapkan sistem pengasuhan anak yang baik. Pemerintah perlu memperkuat strategi komunikasi, informasi dan edukasi KB sesuai kondisi wilayah dan kelompok sasaran," papar Suharso.