HNW Dorong Peningkatan Hubungan Politik-Agama RI & Mesir

HNW Dorong Peningkatan Hubungan Politik-Agama RI & Mesir

Erika Dyah - detikNews
Selasa, 16 Mei 2023 11:18 WIB
Hidayat Nur Wahid
Foto: MPR
Jakarta -

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengungkapkan Indonesia punya hubungan dekat dengan Mesir secara politik maupun keilmuan yang sudah terjalin sejak lama. Hal ini disampaikannya saat berdialog dengan pimpinan senat (Majelis Syuyukh) di Parlemen Mesir yang dipimpin oleh Wakil I Senate Mesir Dr. Bahaa El-Din Abu Shoka.

"Hubungan Mesir dan Indonesia sangat dekat, karena kedua negara sudah terbiasa berdiskusi tentang demokrasi dan pemerintahan, serta bertukar kunjungan pimpinan-pimpinan lembaga tinggi negara," kata Hidayat dalam keterangannya, Selasa (16/5/2023).

"Mesir bahkan merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada 22 Maret 1946," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pertemuan yang berlangsung Selasa (2/5), pria yang akrab disapa HNW ini mengungkapkan Mesir dan Indonesia merupakan pelopor KTT Afrika-Asia dan sesama anggota OKI (Organisasi Kerja Sama Islam). Keduanya juga memiliki kepedulian tinggi terhadap masalah-masalah di negara Arab seperti Suriah, Palestina, dan Irak.

Hidayat menambahkan kedekatan Indonesia dan Mesir juga terlihat pada aspek budaya, sosial, peradaban, keilmuan, dan keagamaan. Adapun beberapa jejak kedekatan tersebut adalah adanya kebun mangga Soekarno di kawasan Ismailiyah, jalan di Mesir dengan nama Soekarno, serta pertukaran budaya Indonesia yang rutin diadakan di Kairo.

ADVERTISEMENT

Selain itu, ada banyak alumni Al-Azhar yang bahkan dulu terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mereka menjadi Bapak-Bapak Bangsa dan Pahlawan Nasional, seperti KH Mas Mansur, KH Abdul Kahar Mudzakkir.

"Kami berterima kasih kepada Senate Mesir atas sambutan yang hangat. Semoga hubungan Indonesia-Mesir terus meningkat dan semakin kuat di masa yang akan datang," tutur Hidayat.

Mengingat sejarah dan kedekatan Indonesia-Mesir, Hidayat menyatakan kesiapannya untuk memperkuat hubungan dengan Mesir dalam skala politik dan ilmu keagamaan. Hal ini pun disambut baik oleh Wakil Ketua Senat (Majlis Syuyukh) Mesir, Dr Bahaa El Di Abu Shoka.

Hidayat mengatakan Senat Mesir berharap diplomasi Parlemen melalui kunjungan langsung seperti ini dapat berkontribusi positif. Khususnya untuk penguatan demokrasi dan hubungan antara kedua parlemen dan kedua bangsa dan negara.

Agenda HNW di Mesir

Diketahui, Hidayat memimpin kunjungan delegasi MPR ke Mesir pada 28 April-3 Mei 2023. Tak hanya berkunjung ke Parlemen Mesir, dalam kunjungan ini pihaknya juga melakukan sosialisasi Empat Pilar MPR-RI untuk Kedubes dan berbagai latar warga Indonesia di Mesir.

Selain itu, Hidayat menyaksikan laga final Garuda Super Cup yang diselenggarakan oleh PPMI, ia juga diundang menyampaikan orasi dalam rangka penyambutan ratusan mahasiswa baru Indonesia di alAzhar Mesir yang berlangsung di aula fakultas Tarbiyah Universita al Azhar.

Hidayat mengaku dirinya juga berdialog dengan Rektor dan Wakil Rektor Al-Azhar Mesir untuk mendiskusikan solusi bagi kemudahan dan penambahan penerimaan Mahasiswa Indonesia ke Universitas Al-Azhar.

Hidayat menyampaikan apresiasi kepada Rektor Al-Azhar Mesir, Dr. Salama Daoud atas peran Al-Azhar serta ulama dan alumninya terhadap pengembangan ilmu dan dakwah yang wasathiyyah di Indonesia. Hal ini telah berlangsung sejak zaman perjuangan kemerdekaan hingga era reformasi.

Ia pun berterima kasih kepada Rektor Al-Azhar yang menerima mahasiswa Indonesia di Mesir dengan sangat baik. Apalagi mahasiswa Indonesia dinilai beretika tinggi, terbuka untuk ilmu pengetahuan, mahir berbahasa Arab, dan mudah beradaptasi dengan budaya di Mesir.

"Apresiasi yang tinggi untuk institusi Al-Azhar yang terus menyebarkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, serta telah menerima dengan baik mahasiswa Indonesia yang belajar di sana. Dan siap bekerja sama dengan Universitas Al-Azhar untuk menyukseskan program-program penerimaan Mahasiswa dari Indonesia. Apalagi banyak juga Anggota MPR-RI yang merupakan lulusan dari Al-Azhar Mesir, dan semoga tren ini terus berlanjut dan meningkat," pungkasnya.

Sebagai informasi, salah satu bukti kedekatan Indonesia-Mesir di bidang pendidikan terlihat dari jumlah mahasiswa Indonesia di Al-Azhar Mesir yang terbanyak dari negara asing lainnya. Bahkan jumlahnya mencapai 12 ribu mahasiswa dari total 40 ribu mahasiswa asing dari 120 negara.

(ega/ega)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads