Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad menilai seorang pemimpin perlu memiliki spirit atau pola pikir entrepreneur. Hal ini disampaikannya saat menjadi narasumber kuliah umum bertema 'Peran Kewirausahaan Sektor Publik 'Model Fadel' untuk Peningkatan Kualitas Kinerja Pemerintah Daerah' di Kampus Universitas Udayana, Denpasar Bali, Senin (15/5).
"Kalau pemimpin mempunyai pola pikir entrepreneur maka dia berbuat sesuatu yang distinguish di setiap jabatannya," kata Fadel dalam keterangannya, Senin (15/5/2023).
Fadel mengatakan kepala daerah berperan penting dalam menyebarkan nilai-nilai kewirausahaan di lingkungan pemerintahan melalui berbagai inovasi dan terobosan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karakteristik daerah, visi kepala daerah dan gaya kepemimpinan daerah adalah faktor yang cukup penting menentukan keberhasilan kewirausahaan sektor publik model Fadel," sambungnya.
Di hadapan mahasiswa program pascasarjana, Fadel menjelaskan kinerja pemerintahan yang baik terlihat dari peningkatan kualitas pelayanan publik. Hal ini juga dapat dilihat dari indeks kepuasan masyarakat.
Kedua, lanjut Fadel, pemerintah yang baik juga tidak ada korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang diukur dari Indeks Persepsi Korupsi. Ketiga, akuntabilitas kinerja berkualitas yang dilihat dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah.
Guna menciptakan pemerintahan yang baik, Fadel mengatakan perlunya upaya memfasilitasi proses perubahan di lingkungan birokrasi pemerintahan.
"Kewirausahaan di sektor publik adalah instrumen yang dibutuhkan untuk membangkitkan kreativitas dan inovasi agar perubahan di sektor publik dapat dilakukan," ucapnya.
Wakil Ketua MPR dari Kelompok DPD ini pun menjelaskan diperlukan perubahan untuk menciptakan kinerja pemerintah daerah dalam pelayanan publik yang berkualitas. Adapun variabel yang mempengaruhi kinerja pemerintah daerah antara lain, kapasitas manajemen kewirausahaan, faktor lingkungan makro, faktor endowment daerah, dan budaya organisasi.
"Kapasitas manajemen kewirausahaan memegang peranan kunci dalam membentuk peningkatan kualitas kinerja pemerintahan daerah," kata Fadel.
Dalam kesempatan tersebut, Fadel juga menyampaikan strateginya selama menjabat sebagai Gubernur Gorontalo selama dua periode. Dalam hal ini, Fadel mengimplementasi kewirausahaan sektor publik melalui 'state limited intervention policy', fungsi pemerintahan berdasarkan manajemen modern yang lazim dianut sektor swasta.
"Gubernur bertindak sebagai Chief Executive Officer (CEO), Wagub sebagai Deputi CEO, Sekda sebagai Chief Operating Officer (COO), Kepala Badan Keuangan Daerah sebagai Chief Financial Officer (CFO), Kepala Dinas sebagai Division Head. Di bawah kendali CEO tercipta sinergi yang mampu meningkatkan kinerja birokrasi dengan memangkas red tape birokrasi," papar Fadel.
Selain itu, Faddel juga membuat tata kelola anggaran dengan mengedepankan kaidah efficient, effective, economy, dan relevant.
Ia juga membuat program quick winning dengan melakukan percepatan laju lokomotif pertumbuhan ekonomi Gorontalo, yaitu pertanian. Hal ini dilakukan dengan fokus meningkatkan produksi jagung melalui 9 pilar agropolitan.
"Kewirausahaan di sektor swasta adalah untuk mencari uang untuk dirinya. Sedangkan kewirausahaan di sektor publik (pemerintahan) kita berpikir untuk rakyat," pungkas Fadel.
(akd/ega)