Waketum PPP Arsul Sani menyarankan kasus pencemaran nama baik antara Waketum Golkar Erwin Aksa dengan Ketua Majelis Pertimbangan PPP M Romahurmuziy atau Rommy diselesaikan secara damai. Erwin Aksa menilai saran Arsul bijak sebagai pemimpin.
"Pernyataan pemimpin bijak," kata Erwin kepada wartawan, Jumat (12/5/2023).
Erwin menyebut hingga saat ini belum ada komunikasi antara dirinya dengan Rommy. Erwin mengatakan proses laporan dugaan pencemaran nama baik masih berlanjut di Bareskrim Polri.
"Nggak ada (komunikasi pihak Rommy). LP diterima sama Mabes (Polri), prosesnya saya serahkan ke hukum saja, negara kita negara hukum," ujar Erwin.
Ketika ditanya soal peluang restoratif yang disampaikan Arsul, Erwin mengaku tak tahu langkah seperti apa di kepolisian. Ia menegaskan jika masing-masing pihak memiliki hak untuk mengambil langkah tegas.
"Nggak tahu kalau itu domain polisi (restoratif kasus Rommy). Masing-masing pihak punya hak (saling melaporkan), pernyataan Pak Arsul bijak," imbuhnya.
Arsul Sani sebelumnya menyarankan permasalahan antara Erwin Aksa dengan Rommy diselesaikan secara damai. Ia mengatakan pelaporan Erwin Aksa ke Rommy bersifat personal.
"Persoalan Rommy dan Erwin Aksa lebih baik diselesaikan dengan damai, bicara dari hati ke hati. Istilah yang lagi nge-tren diselesaikan dengan pendekatan keadilan restoratif saja," kata Arsul ketika dimintai konfirmasi, Kamis (11/5).
Arsul yakin Bareskrim Polri akan melakukan penyelesaian masalah dengan restoratif di awal. Arsul mengatakan, jika kasus ini dibawa ke jenjang hukum, dampak yang ditimbulkan tidak baik untuk kedua orang tersebut.
"Saya kira nanti Bareskrim Polri juga akan mengarahkan ke penyelesaian dengan pendekatan keadilan restoratif untuk kasus-kasus yang sifatnya personal. Karena jika diselesaikan dengan pendekatan hukum konvensional, maka saya punya keyakinan justru tidak baik keduanya," ujar Arsul.
Simak Video 'Ini Pernyataan Rommy Berujung Dipolisikan Erwin Aksa':
(dwr/rfs)