Wanita berinisial SN melapor ke polisi usai menjadi korban penipuan modus pekerjaan paruh waktu melalui aplikasi hanya dengan memencet Like dan Subscribe pada video YouTube. Rupanya, SN bukan satu-satunya korban dalam modus penipuan tersebut.
"Jadi di Depok ada beberapa laporan polisi yang kita terima dengan modus yang sama. Kita pelajari dulu apa yang menjadi cara bertindaknya mereka. Ada banyak sekitar 5 atau 6 (laporan) masih berkembang terus," kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno kepada wartawan, Kamis (11/5/2023).
Yogen mengatakan jumlah tersebut diperkirakan akan lebih banyak karena ada korban lain yang melapor di Polres lainnya. Meski demikian, belum diketahui jumlah pasti kerugian yang disebabkan modus penipuan tersebut.
Dari beberapa korban yang melapor, mereka mengatakan mulanya diundang melalui grup WhatsApp kemudian berlanjut ke Telegram. Setelah itu, korban diberikan tugas untuk memencet Like dan Subscribe video YouTube.
"Awalnya itu karena di grup WhatsApp itu banyak orang di situ, kemudian bergabung di grup Telegram juga banyak. Di situ banyak yang memancing ternyata enak nih ada keuntungan segala macam. Akhirnya beberapa korban tertarik untuk ikut," ujarnya.
Saat itu para pelaku memberikan komisi kepada korban, tapi mereka harus membayarkan deposit terlebih dahulu. Karena tergiur korban pun dibujuk untuk meningkatkan jumlah depositnya hingga puluhan juta. Alih-alih mendapat komisi, pelaku lantas menghilang dengan uang tersebut.
"Dia (korban) download aplikasi, mengerjakan tugas, berhasil dikasih duit awalnya puluhan ribu ratusan ribu. Disuruh upgrade kirim ke nomor rekening yang dicantumkan," kata dia.
"Setelah diupgrade sampai puluhan juta dibuat grup kecil kecil lagi, lebih khusus lagi isinya 5-6 orang, yang jelas puluhan juta. Di situ terungkap bahwa terlapor setelah dapat puluhan juta melarikan diri," imbuhnya.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....
Lihat juga Video: Pemeran Ikal Laskar Pelangi Lakukan Penipuan Lewat MiChat, Ini Motifnya
(wnv/mea)