Karyawati berinisial AD, korban 'staycation bareng bos' demi memperpanjang kontrak, akan bertemu Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) siang ini. Korban hendak meminta perlindungan dalam kasus yang ada.
"Nanti jam 13.00 LPSK datang ke kantor kami atas aduan kami yang kemarin kami itu," kata kuasa hukum AD, Slamet, saat dihubungi, Kamis (11/5/2023).
Slamet mengatakan pihaknya mengajukan perlindungan pada Minggu (7/5) lalu. Pengaduan dibuat karena banyak pihak mulai ikut campur dalam perkara yang ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut, lanjut Slamet, berdampak pada kondisi psikologis korban AD. Selain itu, perlindungan diajukan untuk menghindari adanya ancaman lain dari beberapa pihak terkait perkara yang ada.
"Harapannya ada perlindungan dari LPSK terhadap klien saya. Banyak pihak yang saat ini berusaha masuk, kita tidak tahu kepentingannya apa itu mengganggu fisik atau psikologis klien kami. Dan ini untuk menghindari potensi ancaman yang ada," ujarnya.
Terpisah, Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu mengkonfirmasi adanya pertemuan tersebut. Korban meminta perlindungan atas pelaporannya terkait tindak pidana kekerasan seksual.
"Hari ini rencananya akan bertemu LPSK. (Pengaduan soal) TPKS," kata Edwin.
Korban Tegaskan Tak Pansos
Perempuan berinisial AD telah memberikan keterangan ke polisi terkait laporannya terkait kasus 'staycation bareng bos' demi kontrak kerja. AD menegaskan langkah hukum yang dilakukannya bukan untuk panjat sosial atau pansos, melainkan hendak mencari keadilan.
Hal ini disampaikan AD setelah dimintai keterangan di Mapolres Metro Bekasi, Selasa (9/5/2023). AD mengatakan masih trauma atas kejadian yang dialaminya.
"Merasa trauma, sih, takut," kata AD.
AD menegaskan tidak ingin 'pansos' atas kasusnya. Dia menekankan ingin mencari keadilan.
"Saya di sini hanya ingin menyampaikan, bukan ingin pansos, saya ingin keadilan. Saya kenapa diputus kontrak karena tidak menerima tawaran atasan," ujar AD.
AD menolak perbuatan atasannya yang menurutnya telah melecehkan.
"Saya berani speak up tidak mau direndahkan atau dilecehkan. Saya tidak pakai hijab bukan berarti saya mau diperlakukan seperti itu," kata dia.