Anak pasangan suami istri (pasutri) korban tabrak lari anggota TNI di Bekasi, Rendra Falentino, diperiksa sebagai saksi. Rendra mengaku mendapat informasi bahwa Prada MW yang menjadi tersangka tabrakan maut melarikan diri karena ketakutan.
"Jelas kami sangat menyesali karena terduga pelaku atau tersangka ini kan prajurit TNI yang mestinya melindungi segenap bangsa. Kenapa justru ketika terjadi kecelakaan bukannya turun dan menolong korban, malah melarikan diri. Itu yang kami sesali," kata Rendra di Denpom Jaya II, Cijantung, Jakarta Timur, Senin (8/5/2023).
"Kalau dari informasi penyidik sendiri alasannya ketakutan," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengaku ditanya 10 pertanyaan saat diperiksa. Rendra juga mengaku sempat diperlihatkan sosok Prada MW yang berada dalam tahanan.
"Ya kami sempat diperlihatkan sebentar sekitar beberapa detik. Bertemu langsung jadi pelaku di dalam sel dan kami di luar sel hanya melihat tidak sempat komunikasi apa pun," ujar Rendra.
"Tidak ada hanya berdiam diri saja. Berdiam diri melihat kami," imbuhnya.
Rendra mengatakan ada perwakilan dari Prada MW yang menyampaikan permohonan maaf kepada pihaknya selaku keluarga korban. Meski demikian, dia tetap meminta Prada MW diproses hukum.
"Secara institusi belum tapi memang ada upaya dari beberapa pihak yang menyatakan mewakili komandan dari si tersangka ini untuk bertemu dengan kami pihak keluarga. Tapi kami menyatakan bahwa kami masih berduka, masih syok dan masih mau melanjutkan proses hukum dulu," kata dia.
Kuasa hukum keluarga korban, Hazirun Tumanggor, mengatakan akan terus mengawal proses hukum insiden maut ini. Hazirun mengatakan keluarga telah meminta diperlihatkan rekaman CCTV kejadian tabrakan tersebut.
"Harapan kita proses berjalan terus ya bahwasanya itu kan diatur ada tersangka terdakwa kemudian hukuman. Sampai nanti ada putusan pengadilan," kata Hazirun.