Kisah Bu Ami di kawasan permukiman Kelurahan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, masih berlanjut. Tembok rumahnya terancam jebol oleh tanah uruk tetangga. Kini, Bu Ami mengungsi.
"Dengan terpaksa kami sekeluarga pindah dengan menguras tabungan kami," kata Bu Ami kepada detikcom, Senin (8/5/2023).
Bu Ami pindah rumah untuk mengungsi pada Minggu (7/5) kemarin. Tembok yang berbatasan langsung dengan tanah uruk tetangganya kini berkondisi semakin parah. Tembok itu tiba-tiba saja mengeluarkan air berwarna cokelat keruh pada Sabtu (6/5) petang.
"Karena tembok sudah sangat memprihatinkan," kata Bu Ami.
"Dari bolongan yang kami buat sering ada suara seperti udara, kemudian keluar air," kata dia. Bolongan yang dia maksud adalah bolongan yang dia bikin sendiri pada 10 Februari lalu sebagai pembuktian bahwa tak ada fondasi memadai di bawah tanah uruk tetangganya itu.
Untuk mengatasi keadaan tembok rawan jebol itu, Bu Ami kemudian dibantu adik iparnya yang juga arsitek, yakni Iryanto. Iryanto akan membangun tembok kolom yang lebih kuat dengan fondasi yang memadai di lokasi yang kini rawan jebol itu.
Maka, Bu Ami harus mengungsi di kontrakan selama enam bulan ke depan sembari menunggu renovasi itu selesai. Kontrakan itu berjarak sekitar 250 meter dari rumahnya.
Bu Ami memutuskan merenovasi tembok rumahnya sendiri karena tindak lanjut dari Dinas Cipta Karya, Pertanahan, dan Tata Ruang (Citata) DKI dirasanya tidak memadai.
Dinas Citata DKI telah mengawasi tindak lanjut tetangga pemilik tanah uruk terhadap kondisi tembok Bu Ami itu. Tindak lanjut itu berupa pembuatan saluran air dan pemasangan kawat berduri, tapi harapan Bu Ami berupa pembangunan fondasi yang memadai tidak direalisasikan. Akibatnya, kondisi tembok Bu Ami tetap rawan jebol terdesak tanah uruk tetangganya itu.
Simak juga Video: Penampakan Rumah di Surabaya Rusak Tertimpa Tembok Sekolah Ambruk
(dnu/dnu)