Bripka Gimin Buat Sudut Baca Atasi Anak di Demak Kecanduan Gadget

Hoegeng Awards 2023

Bripka Gimin Buat Sudut Baca Atasi Anak di Demak Kecanduan Gadget

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Senin, 08 Mei 2023 12:57 WIB
Bripka Sugimin menggagas perpustakaan keliling di Demak
Bripka Sugimin dengan anak-anak di perpustakaan keliling di Demak (Foto: dok. Istimewa/Foto diberikan oleh narasumber)
Jakarta -

Bhabinkamtibmas Desa Geneng, Demak, Jawa Tengah (Jateng), Bripka Sugimin (38), sering mendengarkan keluhan dari ibu-ibu bahwa anak-anak mereka sibuk dengan gadget. Bripka Sugimin kemudian membuka perpustakaan keliling agar anak-anak beralih ke membaca daripada sibuk bermain handphone.

Perjuangan Bripka Sugimin agar anak-anak di Demak tak kecanduan dengan gadget itu diusulkan pada Hoegeng Awards 2023 melalui formulir digital http://dtk.id/hoegengawards2023. Dia diusulkan pada tanggal 31 Januari 2023 oleh Muhamad Fahrur Rozi.

Dalam usulannya Fahrur mendeskripsikan Bripka Sugimin membuat program untuk meningkatkan minat baca anak-anak di Desa Geneng, Demak. Setelah adanya sudut baca itu, anak-anak yang sebelumnya sibuk dengan HP-nya beralih ke membaca buku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikcom kemudian menghubungi Fahrur untuk mendapatkan cerita lebih utuh mengenai perjuangan Bripka Sugimin ini. Fahrur menyebut ide membuat sudut baca itu muncul pada tahun 2018.

"Awal mulanya itu mengingat kondisi lapangan kan anak-anak itu kebanyakan kecanduan gadget. Dari usulan Pak Gimin itu merangkul pemerintah desa Geneng. Kemudian mengajak remaja dan pemuda desa Geneng mengusulkan sebuah inovasi bagaimana caranya biar mengubah anak-anak itu tidak melulu kecanduan sama gadget," kata Fahrur kepada detikcom.

ADVERTISEMENT

Fahrur adalah salah satu pemuda desa yang diajak untuk terlibat dalam perpustakaan keliling itu. Bripka Sugimin, pemuda dengan bantuan pemerintah desa kemudian membuat sudut Satu Buku Sejuta Ilmu (Sabu Semu).

"Jadi pertama kali itu dilakukan di tahun 2018 itu di depan rumah Pak Lurah. Untuk pertama kali respons dari anak-anak ada respons baik, ada beberapa anak-anak yang langsung antusias gabung," jelas dia.

Bripka Sugimin menggagas perpustakaan keliling di DemakBripka Sugimin bersama anak-anak di perpustakaan keliling di Demak (Foto: dok. Istimewa/Foto diberikan oleh narasumber)

Setelah adanya perpustakaan keliling itu, anak-anak disebut mulai meninggalkan gadgetnya. Mereka mulai membaca hingga bersosialisasi dengan teman sebaya di perpustakaan.

"Ternyata anak-anak bisa meninggalkan gadget mereka, bisa bermain dengan teman sebayanya, membaca buku," jelas dia.

Agar anak-anak tidak bosan, kegiatan di sudut baca ini dikemas dengan belajar sambil bermain. Kegiatan yang awalnya diadakan di rumah lurah kemudian dilaksanakan keliling dari gang ke gang.

"Untuk kegiatan ini sendiri dikemas dengan belajar dan bermain, jadi biar anak-anak itu tidak bosan. Karena kalau kita lihat di zaman sekarang, itu kalau anak-anak disuruh membaca buku doang tentu mereka lebih bosan, cenderung bosan, akhirnya jenuh kemudian malas untuk ikut lagi," jelas Fahrur.

Bripka Sugimin menggagas perpustakaan keliling di DemakBripka Sugimin bersama anak-anak di Demak Foto: dok. Istimewa/Foto diberikan oleh narasumber

Sebagai selingan, pada sudut baca ini juga diadakan lomba mewarnai tingkat TK dan SD. Kegiatan di Sabu Semu ini dikemas semenarik mungkin.

"Diadakanlah adanya permainan edukasi seperti ular tangga, kemudian kita ada ice breaking, kemudian berhitung sambil bermain menggunakan game uno, pokoknya kegiatan itu dikemas dengan belajar dan bermain," imbuhnya.

"Ada satu momen sampai kita sempat terharu waktu nggak ada jadwal sudut baca mereka datang ke rumah 'Kak, ini ada sudut baca di mana?' padahal sudah dikasih tahu kalau 2 minggu sekali, saking antusiasnya anak-anak itu," imbuhnya.

Fahrur menyebut kegiatan Sabu Semu ini sempat berhenti karena pandemi Covid-19. Namun, saat ini kegiatan masih berlanjut.

"Waktu itu sempat vakum waktu ada Covid, setelah agak reda kita berdiskusi lagi gimana bisa jalan lagi. Padahal waktu sebelum pendemi itu puncak-puncaknya, peserta yang ikut itu sampai 60-an anak. Otomatis setelah vakum lama karena Covid, anak-anak sudah pada lupa kalau ada sudut baca, akhirnya kita koordinasi kembali, kita coba koordinasi ke anak-anak dan akhirnya alhamdulillah udah bisa berjalan lagi dan sampai sekarang masih berjalan.

Fahrur mengatakan buku-buku di sudut baca Sabu Semu ini berasal dari pemerintah desa, sumbangan dari warga hingga diberikan oleh Bripka Gimin. Mayoritas buku yang disediakan adalah buku anak-anak.

Ide dari Bripka Sugimin ini, bagi Fahrur, sangat memberikan pengaruh terhadap anak-anak. Dia juga menyebut bahwa Bripka Sugimin adalah sosok Bhabinkamtibmas yang sangat mengayomi masyarakat.

"Orangnya ramah, terus mengayomi, terus kalau ada sesuatu apapun pasti Pak Gimin selalu sigap," tutur dia.

Bripka Sugimin menggagas perpustakaan keliling di DemakBripka Sugimin dengan anak-anak di perpustakaan keliling di Demak (Foto: dok. Istimewa/Foto diberikan oleh narasumber)

Awal Mula Dibentuk Sabu Semu

Sebagai Bhabinkamtibmas, Bripka Sugimin sering berkomunikasi dan mendengarkan keluhan dari masyarakat. Salah satu keluhan dari warga adalah kekhawatiran mereka dengan kecanduan anak-anaknya terhadap gadget.

"Dulu memang kita sering sambang ke desa banyak ibu-ibu yang mengeluhkan setiap hari minggu sering anak-anak bermain HP, jadi kita tergerak untuk menciptakan inovasi, 'oh ini kalau didirikan perpustakaan keliling ini enak ini' itu kita jalankan dari tahun 2018. Alhamdulillah anak-anak itu memang senang," jelas Bripka Sugimin.

Sudut baca Sabu Semu ini dilaksanakan setiap hari Minggu. Kegiatan dimulai pada pukul 07.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB.

"Jadi setiap hari Minggu kita laksanakan keliling di gang, itu ada 7 gang. Jadi setiap minggunya pagi kita buka seperti lapak gitu, kita gelar tikar, terus kita ajak anak-anak. Anak-anak sendiri senang kalau kita datang, lalu kita berikan sedikit hadiah itu tanya jawab, hadiahnya itu nggak mahal-mahal cuma snack, nanti kita ngobrol bersama, kita bermain bersama," jelas Bripka Sugimin.

Bripka Sugimin menggagas perpustakaan keliling di DemakBripka Sugimin bersama anak-anak (Foto: dok. Istimewa/Foto diberikan oleh narasumber).

Berbagai tantangan dihadapi oleh Bripka Sugimin saat melakukan kegiatan perpustakaan keliling ini. Salah satunya mengenai stok buku bacaan.

"Tantangannya memang anak-anak bosan dengan buku bacaan itu-itu terus, buku itu kan harganya mahal. Kalau mau beli itu kan dana sendiri ataupun dari warga setempat kalau ada yang punya. Jadi kita terkendala memang buku, kalau itu-itu terus mungkin bosan anak-anak, kita beri selingan dengan permainan," jelasnya.

Bripka Sugimin juga pernah bekerja sama dengan perpustakaan daerah Demak untuk meminjam buku. Namun karena keterbatasan waktu, Bripka Sugimin tidak lagi meminjam buku ke perpustakaan daerah.

"Dulu kita sudah menggandeng dari perpustakaan daerah Kabupaten Demak, itu saya ajukan itu ada 10 buku kita pinjam setiap bulan, kita kembalikan dan kita coba perbaru lagi tiap bulan. Tapi kita sering bolak-balik capek juga, jadi berhenti," tutur dia.

Program perpustakaan keliling yang digagas oleh Bripka Sugimin ini juga mendapatkan dukungan dari Polsek Mijen, Demak. Selain itu, pabrik setempat juga memberikan bantuan jika perpustakaan keliling ini mengadakan kegiatan untuk anak-anak.

"Alhamdulillah setiap pergantian Bapak Kapolsek kita selalu diberikan support dan juga kita menggandeng ada pabrik setempat, kebetulan kita kalau ngajuin proposal pastinya dia mendukung. Seperti kita lakukan lomba mewarnai, lomba menggambar itu dari pabrik juga di-support kita diberikan dana," tutur Bripka Sugimin.

Bripka Sugimin menggagas perpustakaan keliling di DemakBripka Sugimin menggagas perpustakaan keliling di Demak (Foto: dok. Istimewa/Foto diberikan oleh narasumber)

Bripka Sugimin mengaku senang dengan kegiatan yang dilakukan untuk anak-anak ini. Dia ingin anak-anak dekat dan tak takut dengan polisi.

"Selama kita melakukan kegiatan tersebut memang kita sangat senang, kita sangat ada namanya kayak emosi sendiri, jadi seolah-oleh kita di situ dihargai orang lain. Anak-anak juga merasa bahwa polisi itu dekat dengan masyarakat, paradigma yang lama polisi ditakuti masyarakat, sekarang endak," jelasnya.

Pendaftaran Hoegeng Awards 2023 telah resmi ditutup per Kamis, (27/4/2023) per pukul 00.00 WIB. Artikel calon kandidat penerima Hoegeng Awards yang naik setelah tanggal tersebut, merupakan tindaklanjut tim redaksi detikcom dari usulan masyarakat yang masuk sebelum pendaftaran ditutup.

(lir/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads