Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN digelar di Labuan Bajo. Jokowi ingin mengenalkan kepada masyarakat dunia bahwa Indonesia mempunyai tempat seindah Labuan Bajo.
"Ini momentum yang sangat baik, kita adakan KTT ASEAN di Labuan Bajo untuk memarketingi Labuan Bajo supaya semua dunia tahu ada namanya Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur," kata Jokowi dalam keterangan pers di akun YouTube Setpres, Minggu (7/5/2023).
Jokowi mengatakan berbagai elemen masyarakat terlibat dalam pelaksanaan KTT ASEAN Labuan Bajo. Penyiapan hotel hingga kuliner melibatkan banyak pihak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira semuanya terlibat karena memang baik dalam penyambutan, baik penyiapan kuliner, dalam penyiapan homestay, penyiapan hotelnya, semua terlibat banyak tidak cukup, kamarnya tidak cukup, kemudian kita juga nyiapin kapal juga kita nyiapin," ujar Jokowi.
Saat ditanya perihal kepala negara menginap di Bali, Jokowi berbicara mengenai ketersediaan kamar di Labuan Bajo.
"Tadi kan baru saja saya sampaikan memang kamarnya tidak cukup," ujar Jokowi.
Jokowi Tak Ingin ASEAN Jadi Proxy Negara Mana Pun
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan komitmen Indonesia selama memegang keketuaan ASEAN 2023. Jokowi tak ingin ASEAN menjadi proxy negara mana pun.
"Prinsip Indonesia di keketuaan ASEAN adalah kolaborasi dan kerja sama dengan siapa pun dan kita tidak ingin ASEAN menjadi proxy siapa pun, proxy negara mana pun," kata Jokowi.
Jokowi menekankan ASEAN harus terbuka untuk kerja sama dengan negara mana pun. Selain itu, penyelesaian konflik harus didasarkan pada prinsip dialog.
"Karena yang kita inginkan ASEAN adalah terbuka, kerja sama dengan siapa pun dengan negara mana pun sehingga penyelesaian setiap masalah di ASEAN adalah prinsip dialog. Ini sangat penting sekali, utamanya di dalam masalah Myanmar," ujar Jokowi.
(knv/gbr)