Jokowi Jelang KTT: Kita Tak Ingin ASEAN Jadi Proxy Negara Mana Pun

Jokowi Jelang KTT: Kita Tak Ingin ASEAN Jadi Proxy Negara Mana Pun

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Minggu, 07 Mei 2023 15:34 WIB
Jokowi
Jokowi (YouTube Setpres)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan komitmen Indonesia selama memegang keketuaan ASEAN 2023. Jokowi tak ingin ASEAN menjadi proxy negara mana pun.

"Prinsip Indonesia di keketuaan ASEAN adalah kolaborasi dan kerja sama dengan siapa pun dan kita tidak ingin ASEAN menjadi proxy siapa pun, proxy negara mana pun," kata Jokowi dalam keterangan pers seperti ditayangkan akun YouTube Setpres, Minggu (7/5/2023).

Jokowi menekankan ASEAN harus terbuka untuk kerja sama dengan negara mana pun. Selain itu, penyelesaian konflik harus didasarkan pada prinsip dialog.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena yang kita inginkan ASEAN adalah terbuka, kerja sama dengan siapa pun dengan negara mana pun sehingga penyelesaian setiap masalah di ASEAN adalah prinsip dialog. Ini sangat penting sekali, utamanya di dalam masalah Myanmar," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan masalah Myanmar bakal menjadi salah satu topik yang akan dibahas di KTT ASEAN Labuan Bajo. Menurut Jokowi, five point of consensus bakal menjadi dasar pembahasan masalah Myanmar itu.

ADVERTISEMENT

"Ya secara khusus akan dibahas tapi acuan kita tetap untuk Myanmar, acuan kita tetap five point consensus tetap jadi acuan, tetapi harus dengan dialog, bukan karena menurut saya sanksi itu bukan sebuah solusi," ujar Jokowi.

Dalam KTT ASEAN Labuan Bajo, Indonesia mengundang perwakilan non-politik Myanmar. Jokowi berharap konflik di Myanmar segera selesai.

"Kita ingin konflik di Myanmar segera diselesaikan. Yang pertama kekerasan dihentikan. Yang kedua, bantuan kemanusiaan harus sampai kepada rakyat di Myanmar. Yang ketiga, dialog yang penting, yang aktif tidak hanya di sini tapi juga di Myanmar sendiri sudah harus aktif untuk berperan dalam dialog-dialog yang kita lakukan," imbuh Jokowi.

Untuk diketahui, 5PC atau five-point consensus merupakan kesepakatan terkait langkah penyelesaian situasi di Myanmar. Poin-poin itu yakni penghentian kekerasan, dialog konstruktif antara semua pihak terkait di Myanmar untuk mencapai solusi damai, penunjukan Utusan Khusus ASEAN untuk Myanmar untuk fasilitasi proses dialog, penyaluran bantuan kemanusiaan oleh ASEAN, dan kunjungan Utusan Khusus ASEAN ke Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak.

(knv/gbr)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads