Kesaksian Warga
Seorang warga, Herman (60), mengatakan bocah tersebut terlindas dua kali sebelum tewas. Pengemudi diduga panik hingga melindas korban dua kali.
"Ketika kejadian, pertama korban udah ada di ban belakang, darah udah keluar sepertinya korban udah nggak tertolong itu," kata Herman pada wartawan di lokasi, Jumat (5/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kepala anak kecilnya itu kan masih nempel di ban belakang, supaya bisa ditarik (keluar), mobil diminta mundur. Mungkin karena panik mundur lagi. Jadi kelindes dua kali," sambungnya.
Herman mengatakan korban awalnya bermain bola dengan teman-temannya. Herman yang sedang duduk di sekitar lokasi mengaku panik melihat peristiwa itu.
"Dia lagi main bola sama teman-temannya. Dia lagi jadi kiper. (Saat kejadian) saya lagi duduk di sini. Tiba-tiba ada suara teriak 'Eh ada orang, ada orang!' 'eh orang kelindes, kelindes'," tuturnya.
Herman menceritakan warga sekitar langsung berteriak meminta mobil itu untuk mundur. Dia menduga pengemudi panik dan kembali melindas korban.
"Terus warga langsung teriak, 'Mundur-mundur!' Ketika warga sini menghampiri, biar bisa mundur, terus mungkin yang bawa mobil ini panik makanya ngegas dah itu mobilnya. Kelindas lagi, aduh, panik," ujarnya.
Herman mengatakan salah satu keluarga yang menabrak ikut membantu mengangkat korban untuk dibawa ke rumah sakit. Namun, nyawa korban tidak tertolong.
"Ada salah satu dari anak keluarga itu bantu sama temannya dia. Dibawa, diangkat ke mobil," ujarnya.
(mea/mea)