Ahli Kemenag Ungkap Penembak Kantor MUI Ngaku Mimpi Bertemu Nabi Muhammad

Ahli Kemenag Ungkap Penembak Kantor MUI Ngaku Mimpi Bertemu Nabi Muhammad

Wildan Noviansyah - detikNews
Jumat, 05 Mei 2023 17:47 WIB
Penembakan terjadi di Kantor MUI Pusat, Jakpus, Selasa (2/5/2023). Saat ini personel Brimob bersenjata lengkap telah dikerahkan untuk melakukan penjagaan.
Lokasi penembakan terjadi di Kantor MUI Pusat, Jakpus, Selasa (2/5/2023). Saat ini personel Brimob bersenjata lengkap telah dikerahkan untuk melakukan penjagaan. (Ari Asputra/detikcom)
Jakarta -

Mustopa NR, pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Jakarta Pusat, mengaku pernah bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW. Pengakuan ini terungkap dalam surat yang dikirimkan Mustopa kepada kepolisian.

"Dia mengaku bermimpi ketemu dengan Nabi Muhammad SAW. Yang pertama tahun 1982, ketika beliau sakit keras. Kemudian yang kedua pada tahun 1992. Itu dua kali beliau mimpi," kata ahli agama Islam Kementerian Agama Husni, M.Ag, dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jumat (5/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Husni menjelaskan, dalam surat tersebut, Mustopa tidak menuliskan tanda baca yang jelas. Hal ini menyebabkan ada kalimat yang juga menyatakan Mustopa bertemu Nabi di alam nyata. Saat bertemu Nabi inilah, Mustopa mengaku telah mendapat pengakuan dari Nabi sebagai 'Nabi Kedua'.

ADVERTISEMENT

"Ada hal yang, karena surat-menyurat ini tidak ada tanda baca yang memadai secara baik, sehingga ada juga kalimat bermimpi itu tidak ketemu Nabi, ketemu nabinya di alam nyata dan kemudian dia dapat perintah atau pengakuan dari Nabi bahwa dia itu 'Nabi Kedua' atau wakilnya," tuturnya.

Dia menegaskan surat ini juga membuktikan bahwa Mustopa tidak berafiliasi dengan aliran tertentu. Justru, lanjutnya, Mustopa ingin memanfaatkan MUI untuk menyiarkan klaimnya sebagai nabi kedua atau wakil nabi.

"Tentu kalau dilihat dari surat menyurat itu dia tidak berafiliasi kepada kelompok tertentu atau aliran-aliran tertentu. Dia justru malah terkesan ingin memanfaatkan lembaga MUI sebagai lembaga yang diakui kredibilitasnya oleh masyarakat untuk menjelaskan bahwa dia dapat mandat dari Nabi sebagai wakil Nabi," ungkapnya.

"Bahwa mandat ini mestinya dikomunikasikan oleh MUI karena dia tidak bisa mengkomunikasikan langsung kepada masyarakat," lanjutnya.

Selain itu, Mustopa diketahui pernah mengumpulkan warga di Lampung untuk mendapat pengakuan sebagai 'Wakil Nabi'.

"Bahwa tahun 1997, keterangan istri dan warga sekitar, yang bersangkutan pernah mengumpulkan warga dan tokoh agama di rumahnya. Di mana awalnya yang bersangkutan meminta pengakuan bahwa yang bersangkutan adalah sebagai wakil nabi," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.

Saat itu ada 20 orang yang diundang ke rumah Mustopa. Namun, undangan itu kemudian bubar setelah mengetahui maksud Mustopa mengumpulkan para warga.

"Pada saat yang bersangkutan menyampaikan yang bersangkutan adalah wakil nabi, tidak ditanggapi dan peserta langsung bubar," kata Hengki.

Simak Video 'Mendalami Pelaku Penembakan di MUI: Afiliasi hingga Penyebab Kematian':

[Gambas:Video 20detik]



(rdp/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads