Polisi: Tak Ada Aktor di Belakang Pelaku Penembakan Kantor MUI

Polisi: Tak Ada Aktor di Belakang Pelaku Penembakan Kantor MUI

Wildan Noviansah - detikNews
Jumat, 05 Mei 2023 16:44 WIB
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi (Foto: Dok. Istimewa)
Jakarta -

Polda Metro Jaya menyampaikan perkembangan hasil penyelidikan kasus penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat yang dilakukan oleh Mustopa NR. Polisi memastikan tidak ada aktor yang bermain di belakang Mustopa.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Densus Antiteror 88 Polri untuk mendalami profil Mustopa ini. Hasil penyelidikan menyatakan Mustopa tidak terafiliasi dengan kelompok teror atau kelompok ekstremis.

"Penyelidikan Densus 88 dari database, sekali lagi tersangka atas nama Mustopa ini tidak masuk jaringan teror, bukan wujud lone wolf, serangan teror seorang diri. Kemudian tidak terkooptasi ideologi agama bersifat ekstrem," kata Hengki dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (5/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hengki menambahkan tidak ada aktor intelektual di belakang aksi penembakan Mustopa ini.

"Tidak ada aktor yang ada di belakangnya," kata Hengki.

ADVERTISEMENT

Hal ini didapatkan dari hasil penyelidikan komprehensif, yang mana polisi telah memeriksa 39 saksi. Saksi tersebut mulai dari pihak MUI, keluarga, hingga pihak lain terkait senjata api yang dibawa Mustopa.

"Hasil penyelidikan kami, pemeriksaan kami dari saksi kami dapatkan tersangka ini sudah memulai menulis surat yang ditujukan pada pihak Pemda mulai level kecamatan, kabupaten, provinsi sampai presiden itu sejak tahun 2003," kata Hengki.

Mustopa diketahui pernah demo di DPRD Lampung pada 2016. Keterangan tetangga mengungkap Mustopa pernah melakukan perusakan.

"Hasil pemeriksaan ini semua identik dari tetangga dan sebagainya, dan melakukan tindak pidana melakukan perusakan dan divonis 3 bulan di PN Tanjung Barat," katanya.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya...

Simak Video 'Mendalami Pelaku Penembakan di MUI: Afiliasi hingga Penyebab Kematian':

[Gambas:Video 20detik]



Penjelasan Keluarga soal Rekening Mustopa

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mendapatkan laporan mutasi janggal di rekening Mustopa NR, pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Jakarta Pusat, yang mencapai Rp 800 juta. Keluarga menjelaskan terkait mutasi rekening tersebut.

detikcom menerima video pernyataan Laila Dewi, istri Mustopa NR. Laila menerangkan transaksi Rp 800 juta tersebut merupakan uang pribadinya yang dikirim anak-anaknya yang bekerja di luar negeri.

"Dana di rekening tersebut berasal dari anak saya. Yang pertama Hediansyah, yang bekerja di Korea Selatan. Kedua Fauziah, yang bekerja di Taiwan. Ketiga Lidia Sartika, yang bekerja di Hong Kong," kata Laila dalam video yang diterima detikcom, Jumat (5/5/2023).

Laila mengatakan dana tersebut merupakan dana pribadi dan mulai dihimpun sejak 2014. Dia pun menyebut siap mempertanggungjawabkan pernyataannya soal mutasi rekening tersebut.

"Pengiriman uang tersebut dimulai dari 2014 sampai sekarang. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan dapat saya pertanggungjawabkan," jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Biro Humas PPATK Natsir Kongah sebelumnya mengungkap mutasi janggal di rekening Mustopa NR, pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat. Dari data yang ada, sepanjang 2021-2023, mutasi rekening Mustopa mencapai Rp 800 juta.

"Kalau kita lihat bank menyampaikan laporan kepada PPATK di luar dari profil karakteristik nasabah. Dari 2021, kita lihat mutasi di rekeningnya itu ada Rp 800 juta," kata Natsir saat dihubungi, Kamis (4/5/2023).

Halaman 3 dari 2
(mea/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads