5 Temuan Terbaru Polisi terkait AKBP Buddy Tewas Tertabrak Kereta

5 Temuan Terbaru Polisi terkait AKBP Buddy Tewas Tertabrak Kereta

Tim detikcom - detikNews
Senin, 01 Mei 2023 19:05 WIB
Rekaman CCTV aktivitas AKBP Buddy sebelum tewas (Firda/detikcom)
Foto: Rekaman CCTV aktivitas AKBP Buddy sebelum tewas (Firda/detikcom)
Jakarta -

Sejumlah temuan baru terkait kasus Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur (Jaktim), AKBP Buddy Alfrits Towoliu, ditemukan tewas mengenaskan di rel kereta api (KA) Stasiun Jatinegara terungkap. Temuan-temuan itu diungkap Polres Metro Jaktim.

Dirangkum detikcom, Senin (1/5/2023), insiden nahas AKBP Buddy itu terjadi pada Sabtu, 29 April 2023. AKBP Buddy ditemukan tewas tertabrak kereta api pada pukul 09.31 WIB.

Untuk menyelidiki kejadian itu, Kapolres Metro Jaktim Kombes Leonardus Harapantija Simarmata Permata menyebut pihaknya telah memeriksa sebanyak tujuh orang saksi. Di antaranya sepupu AKBP Buddy hingga masinis kereta yang menabrak korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mulai dari sepupu daripada almarhum, wakil kepala stasiun, masinis, asisten masinis, PKD Stasiun Jatinegara, lalu ada dua personil yaitu dari Polres Jakarta Timur dari satuan narkoba," kata Leonardus dalam konferensi pers di Polres Metro Jaktim, Senin (1/5/2023).

Polisi juga menyita sejumlah barang milik korban seperti handphone hingga dompet berisi uang dan identitas pribadi untuk menjadi barang bukti. Ada temuan-temuan lain yang diungkap polisi. Berikut ini temuan terbarunya:

ADVERTISEMENT

1. Kronologi AKBP Buddy Ngantor hingga Tewas di Rel KA

05.45 WIB, Tiba di Polres Metro Jaktim

Kombes Leonardus mengatakan keterangan dari saksi bernama Jhon Edi Towoliu, sepupu AKBP Buddy menjelaskan bahwa korban dengan saksi berangkat dari rumah korban menuju ke Polres Metro Jakarta Timur menggunakan mobil. AKBP Buddy tiba di Polres Metro Jaktim kurang lebih pukul 05.45 WIB.

"Korban dan saksi ini masuk ke ruangan Kasatresnarkoba, korban sarapan pagi yang sudah disiapkan oleh istrinya dari rumah. Selanjutnya korban ini minum obat dari dokter pasca operasi batu empedu," ucapnya.

Selama di ruangan Kasatresnarkoba, AKBP Buddy sempat berganti baju kemeja berwarna putih dan mencoba tidur di ruangan istirahat. Namun ternyata tidak bisa tidur, lalu terbangun lagi membuka baju dan menggantinya dengan kaos dan memakai jaket hitam.

09.11 WIB, Keluar Ruangan

Sekira pukul 09.11 WIB, AKBP Buddy seorang diri keluar dari ruangannya dan turun melalui lift lantai 4. AKBP Buddy terekam CCTV berjalan menuju gerbang masuk ataupun keluar dari Polres Metro Jaktim dengan berjalan kaki seorang diri.

AKBP Buddy kemudian jalan raya di depan Polres Metro Jakarta Timur pada pukul 09.12 WIB.

09.21 WIB, Tiba di Stasiun Jatinegara

Sekira pukul 09.21 WIB, AKBP Buddy terlihat sampai di depan Stasiun Jatinegara. Aktivitas AKBP Buddy di depan Stasiun Jatinegara tampak terekam oleh CCTV di sekitar lokasi.

"(Korban) Ini berjalan di depan Stasiun Jatinegara, berjalan kaki seorang diri dari arah Timur. Ini masih dengan menggunakan pakaian yang sama seorang diri," ujarnya.

09.31 WIB, AKBP Buddy Tewas Tertabrak Kereta

Kemudian berdasarkan keterangan saksi masinis dan asisten kereta api Tegal Bahari, jurusan Pasar Senen-Tegal menjelaskan bahwa kereta masuk Stasiun Jatinegara dengan kecepatan 27 km/jam dengan jarak sekitar 300 meter. Saksi, kata Leonardus, melihat korban berdiri seorang diri sambil menengok kanan dan kiri di pinggir tembok bagian dalam pembatas area rel dan Jalan Raya Bekasi Timur.

"Kemudian saksi melihat korban berjalan ke rel jalur 3 atau tempat TKP yang akan dilewati oleh kereta api. Selanjutnya korban tertabrak dan meninggal dunia sekira pukul 09.31 WIB," imbuhnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:

2. AKBP Buddy Tak Terima Telepon Misterius Sebelum Tewas

Polisi memastikan AKBP Buddy Towoliu tidak menerima telepon misterius. Yang berkomunikasi dengan AKBP Buddy sebelum meninggal adalah keluarga dan anak buahnya.

"Bahwa tidak ada itu telepon dari orang tak dikenal dan sebagainya," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Dhimas Prasetyo di Polres Metro Jakarta Timur, Senin (1/5).

Sebelum meninggal, AKBP Buddy sempat dihubungi oleh anak buahnya dan keluarga.

"Di sini yang menelepon adalah orang yang dikenal oleh beliau, dari keluarga, anak buah beliau sebagai Kasat Narkoba. Semua sudah kami periksa kecuali istrinya, yang saat ini sedang berduka," kata Dhimas.

Saat ini polisi juga tengah menunggu hasil visum resmi terkait kematian AKBP Buddy. Nantinya polisi juga akan memeriksa hasil digital forensik terhadap handphone korban.

"Kemudian waktu masa berdukanya sudah terlewati, mungkin dengan pihak keluarga korban kita minta keterangan. Kemudian memeriksa hasil digital forensik HP korban secara keseluruhan," ungkapnya.

3. Tak Ada Kandungan Racun di Tubuh AKBP Buddy

Puslabfor Polri telah melakukan pemeriksaan di tubuh AKBP Buddy Towoliu. Tim Puslabfor memastikan tidak ada kandungan racun yang terdapat di tubuh korban.

Kabid Kimia Biologi Forensik Puslabfor Polri Kombes Wahyu Marsudi mengatakan kesimpulan itu didapat usai pihaknya memeriksa enam barang bukti dari penyidik. Barang bukti itu mulai dari darah hingga swab kuku kanan dan kiri milik AKBP Buddy.

"Setelah kita lakukan detil dan teliti dari keenam barang bukti yang kita telah terima ternyata kita dapatkan hasil untuk pestisida seluruhnya negatif, arsenik seluruhnya negatif, sianid seluruhnya negatif, alkohol negatif dan narkoba negatif," kata Wahyu di Polres Metro Jakarta Timur, Senin (1/5).

Wahyu mengatakan dari temuan itu pihaknya menyimpulkan kematian AKBP Buddy bukan karena kandungan racun yang masuk ke dalam tubuh.

"Dari sini kita berani menyimpulkan seluruh barang bukti yang kita terima dari penyidik terkait dari darah korban, urine, potongan hati, potongan rambut, swab kuku kanan dan kiri semuanya tidak terdeteksi adanya narkoba, alkohol, pestisida, arsen dan sianid. Jadi dari toksiologi sudah memastikan tidak tergantung material tersebut," katanya.

Dokter spesialis forensik RS Polri Asri Megaratri Pralebda menambahkan, pihaknya juga turut memeriksa tubuh korban. Temuan pihaknya menemukan adanya luka-luka di sejumlah tubuh korban. Asri mengatakan luka-luka itu dipastikan berasal benturan dengan benda yang memiliki kecepatan tinggi.

"Kita lakukan pemeriksaan luar dan dalam. Dari pemeriksaan yang sudah kita lakukan ditemukan banyak luka-luka lecet, luka-luka memar kemudian ada juga organ-organ dalam yang robek. Dari situ kami menyimpulkan luka-luka yang terdapat pada tubuh jenazah itu disebabkan oleh kekerasan tumpul di mana kekerasan tumpul itu akibat dari benturan benda yang memiliki kecepatan tinggi," katanya.

4. Harapan Keluarga AKBP Buddy

Kakak sepupu korban, Vondell Towoliu, mengaku sangat terpukul atas meninggalnya AKBP Buddy. Vondell mengatakan Buddy merupakan sosok yang dikenal baik di mata keluarga.

"Kami keluarga sangat terpukul, sangat kehilangan, dan berdukacita mendalam. Almarhum adalah saudara kami, dekat sekali dengan semua keluarga. Begitu baik dalam semua hubungan beliau selalu hadir di segala aktivitas keluarga," kata Vondell dalam konferensi pers di Mapolres Jakarta Timur, Senin (1/5).

Vondell berharap pihak kepolisian profesional dalam menangani kasus tewasnya AKBP Buddy. Dia menyebut segenap keluarga menyerahkan penyelidikan kasus ini kepada kepolisian.

"Oleh sebab itu, pada kesempatan ini, kami keluarga berharap kepolisian profesional dan kami keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada mekanisme kepolisian," ujarnya.

Selain itu, Vondell mewakili pihak keluarga juga berterima kasih kepada Polri yang telah mengurus jenazah AKBP Buddy hingga dimakamkan di Manado.

5. AKBP Buddy Tak Naik Ojol Sebelum Tewas

Polisi menegaskan hasil penyelidikan tidak membuktikan AKBP Buddy Towoliu sempat naik ojek online (ojol) saat menuju Stasiun Jatinegara sebelum ditemukan tewas di rel kereta. Korban diketahui berjalan seorang diri saat menuju Stasiun Jatinegara.

"Terkait dengan ojek online kami bisa pastikan tidak menggunakan ojol," kata Kombes Leonardus.

Leonardus mengatakan hal ini merujuk temuan bukti rekaman CCTV. Tim penyidik melakukan penelusuran CCTV mulai dari Polres Metro Jakarta Timur hingga area Stasiun Jatinegara untuk mengungkap runutan keberadaan AKBP Buddy sebelum ditemukan tewas di rel Stasiun Jatinegara.

"Karena dari bukti petunjuk yaitu CCTV yang ada di depan polres, baik itu di atas maupun di bawah, lalu juga CCTV yang ada di Stasiun Jatinegara menunjukkan bahwa korban atau almarhum ini berjalan kaki sendirian," ujarnya.

Halaman 2 dari 3
(fas/dwia)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads