Ada 24 orang warga Banten yang dievakuasi dari Sudan oleh pemerintah Indonesia pada kloter pertama. Warga Banten ini langsung bertemu dengan pemerintah provinsi untuk dipulangkan ke kediaman masing-masing.
"Untuk kloter pertama itu ada 24 orang, satu di antaranya bayi umur 9 bulan dan itu terdiri dari mahasiswa, pelajar dan TKI," kata Kepala Badan Penghubung Provinsi Banten Ika Sri Erika kepada wartawan dalam keterangan, Minggu (30/4/2023).
Mereka sebagian besar sudah dijemput oleh keluarganya masing-masing. Pemprov melakukan pendampingan begitu mereka sudah berada di daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita menunggu informasi kepulangan tahapan kedua dan selanjutnya, kita badan penghubung stay di Pondok Gede karena titik kumpul dari bandara penjemputan di Pondok Gede," ujarnya.
Kepulangan warga Banten dari Sudan juga dilakukan assessment oleh Pemprov sebelum dipulangkan ke keluarganya. Pj Gubernur Muktabar bertemu dengan para mereka yang berlatar belakang mahasiswa. Rencananya, ada intervensi pemerintah daerah bagi yang berstatus mahasiswa untuk melanjutkan kuliah.
"Saya menyarankan bagi yang sedang studi mungkin kita coba nanti komunikasikan dukungan bantuan atas hal-hal yang bisa kita lakukan, kalau memungkinkan konversi proses pembelajaran di sini," tambah Pj Gubernur Banten Al Muktabar dalam keterangan yang sama.
Pemprov masih menunggu gelombang selanjutnya warga Banten yang masih ada di Sudan. Untuk yang 24 orang ini katanya dipastikan selamat di rumah masing-masing.
"Tentu sampai ke rumah masing-masing, jadi kita sedang menyiapkan satu persatu untuk diantar ke rumah masing-masing,"ujar Pj Gubernur.
(bri/lir)