Keluarga menilai ada yang janggal dengan kematian David Jacobs yang ditemukan tergeletak tak sadarkan diri di pinggir jalur kereta api Gambir-Juanda. Polisi menyebut akan mengusut tuntas kasus tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan pihak kepolisian bakal mendalami penyebab pasti kematian David. Termasuk dalam hal dugaan tindak pidana pembunuhan.
"Pasti, semua kemungkinan pasti kita usut. Untuk sampai tiba pada sebuah kesimpulan, maka tentu harus melalui tahapan proses penyelidikan, pendalaman, pengamatan, dan sebagainya," kata Komarudin saat dihubungi, Minggu (30/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komarudin menyebut pihaknya belum menemukan hal janggal saat mengecek riwayat panggilan ponsel milik David. Kendati demikian, pihak kepolisian akan melakukan pemeriksaan digital forensic untuk mengusut kasus tersebut.
"Betul (pemeriksaan digital forensic). Ini masih terus kita olah, komunikasi terakhir sama siapa dan sebagainya," ujarnya.
Keluarga Nilai Kematian Janggal
Keluarga David Jacobs meminta kepolisian mengusut kasus kematian atlet paratenis meja itu secara tuntas. Sebab, keluarga menilai ada yang janggal dengan kematian David.
"Sebenarnya yang merasakan janggal itu dari pihak dokter yang pertama memeriksa, polisi dipanggil itu dari dokter karena merasa ada yang janggal dengan kecelakaan itu," ujar kakak David, Runna Jacobs di Rumah Duka Sentosa RSPAD Jakarta Pusat, Sabtu (29/4/2023).
"Dokter merasa selama ini sudah banyak menangani kasus begitu, tapi nggak sampai segitu, ini kan agak parah jadi agak janggal," sambungnya.
Karena itu, Runna meminta kepolisian mengusut tuntas kasus David. Dia berharap kasus David menemui titik terang.
"Kalau sekarang ada (keinginan usut tuntas), makanya kan diautopsi setelah melihat beberapa kejanggalan, memang akhirnya diminta diusut tuntas aja gitu," ucapnya.
Dugaan Sementara Polisi
Polisi sebelumnya mengungkap dugaan sementara meninggalnya David Jacobs. Polisi menduga David Jacobs melompat dari kereta api.
"Ketika dia tahu ini salah (naik kereta), begitu masuk ternyata salah (naik kereta), kosong kemungkinan loncat mau turun," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin kepada wartawan, Jumat (28/4).
Komarudin menduga korban menaiki kereta jurusan Surabaya-Gambir yang akan menuju Stasiun Kota. Korban diduga tidak tahu bahwa kereta itu bukan kereta tujuannya.
Meski demikian, polisi belum dapat memastikan apakah korban pada saat itu dalam keadaan panik atau tidak. Dia mengatakan sampai saat ini kepolisian masih mendalami kasus tersebut.
"Apakah yang bersangkutan ini awal salah naik kereta terus panik, mau loncat atau bagaimana, ini masih kita dalami," katanya.
Simak Video 'Polisi Selidiki Kematian Atlet Paratenis Meja David Jacobs':