5 Kecurigaan Keluarga soal Kematian AKBP Buddy Kasat Narkoba Polres Jaktim

5 Kecurigaan Keluarga soal Kematian AKBP Buddy Kasat Narkoba Polres Jaktim

Anggi Muliawati - detikNews
Minggu, 30 Apr 2023 11:00 WIB
Jenazah Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Buddy A Towoliu telah tiba di Manado, Sulawesi Utara (Sulut).
Foto: Jenazah Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Buddy A Towoliu telah tiba di Manado. (Trisno Mais/detikcom)

5. Telepon Misterius

Cyprus menjelaskan awalnya keponakannya itu pergi ke kantor dan janjian untuk bertemu dengan sosok yang bernama Pak Nebi. AKBP Buddy diketahui datang ke kantor di akhir pekan untuk mengecek perbaikan di ruang kerjanya.

"Pagi tadi dia janjian dengan yang namanya Pak Nebi. Nebi itu dia panggil ke kantornya untuk merehab gedung ruangan dia," kata Cyprus kepada wartawan, Sabtu (29/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Cyprus, korban kemudian menerima telepon sekitar pukul 09.00 WIB. Pihak keluarga pun masih tidak mengetahui sosok penelpon ke AKBP Buddy tersebut.

Cyprus mengatakan usai menerima telepon dari sosok misterius itu, AKBP Buddy langsung beranjak pergi dari ruang kerjanya di Polres Metro Jakarta Timur.

ADVERTISEMENT

"Nah dalam berbicara tadi jam 09.00 WIB lewat ini, Polres Metro Jakarta Timur ruang dia baru untuk mau rehab ini tahu-tahu ada orang menelepon. Menelepon itu, setelah menelepon, beliau masih di ruangan dia dan tidak sampai satu jam setelah dia menelepon itu dia berangkat," jelas Cyprus.

Korban lalu pergi menggunakan ojek online. Hal itu juga memancing keanehan keluarga korban usai AKBP Buddy membawa mobilnya saat berangkat ke Polres Metro Jakarta Timur.

"Nah berangkatnya anehnya dia naik Grab, padahal dia ada mobil pribadi. Artinya kan bertanya juga keluarga kalau dia naik Grab, yang telepon ini berarti tidak selevel atau tidak di bawah dia. Dia butuh waktu, kecepatan kan kira-kira begitu," katanya.


(rdp/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads