Kasus penganiayaan yang melibatkan Aditya Hasibuan, anak dari mantan Kabag Bin Ops Direktorat Narkoba Polda Sumut, AKBP Achiruddin, tengah menuai sorotan publik. Menko Polhukam Mahfud Md memastikan pemerintah memberikan atensi penuh dalam penyelesaian kasus tersebut.
"Saya hanya ingin mengatakan bahwa pemerintah dan Mabes Polri tidak diam, karena itu sudah ditindak," kata Mahfud di gedung Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (27/4/2023).
AKBP Achiruddin saat ini telah dicopot dari jabatannya sebagai Kabag Bin Ops Direktorat Narkoba Polda Sumut. Achiruddin pun telah menjalani penahanan berupa penempatan khusus (patsus).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahfud mengatakan telah mengirimkan tim untuk mengawasi proses penyelesaian kasus Achiruddin. Mahfud mengaku pihaknya masih menunggu sanksi yang akan dijatuhkan ke Achiruddin.
"Nah bagaimana bentuk akhir dari tindakan itu, kita ikuti perkembangannya karena sekarang kita tidak bisa bersembunyi," tutur Mahfud.
Lebih lanjut Mahfud mengapresiasi Kapolda Sumut Irjen Panca karena telah mengambil langkah cepat. Mahfud mengatakan kasus tersebut tengah diproses Polda Sumut.
"Polda Sumut itu sudah ditanda tangani, Achiruddin ya Hasibuan dan anaknya, Aditya Hasibuan, itu sudah ditindak dan untuk ini saya apresiasi kepada Pak Panca Kapolda Sumatera Utara, sudah mengambil langkah-langkah dan saya juga sudah ngirim tim ke sana," imbuhnya.
Kasus Penganiayaan Anak AKBP Achiruddin
Polda Sumut mengurung AKBP Achiruddin Hasibuan di tempat khusus (patsus) setelah tersandung kasus anaknya menganiaya mahasiswa. Selain itu, AKBP Achiruddin dicopot dari jabatan Kabag Bin Ops Direktorat Narkoba Polda Sumut.
"Saudara H dievaluasi dan sementara di-nonjob-kan, tidak menjabat sebagai Kabag Bin Ops Direktorat Narkoba Polda Sumut," kata Kabid Propam Polda Sumut Kombes Dudung Adijono, seperti dikutip dari detikSumut.
Dudung menerangkan AKBP Achiruddin terbukti melanggar kode etik Pasal 13 huruf M Peraturan Kepolisian Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi dan Komisi Kode Etik Polri. Dalam aturan itu, setiap pejabat Polri di dalam etika berkepribadian dilarang melakukan tindakan kekerasan, berlaku kasar, dan tidak patut.
Dudung menerangkan AKBP Achiruddin dinyatakan bersalah karena membiarkan anaknya menganiaya Ken Admiral. AKBP Achiruddin kini dipatsuskan. Aditya Hasibuan sendiri sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Simak Video 'Kerap Pamer Kemewahan, LHKPN AKBP Achiruddin Cuma Rp 467 Juta':