Kepala Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI Perjuangan DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth menyoroti tindakan seorang TikToker asal Lampung, Bima Yudho yang kerap menyuarakan kritik terhadap isu dan kebijakan pemerintah. Terbaru, Bima mencuri perhatian publik setelah mengucapkan sebutan 'janda' yang diduga merujuk kepada Ketum Partai PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Usai viral, Bima mengungkapkan dalam video unggahan terbarunya bahwa penggunaan kata janda tidak dimaksudkan untuk konotasi negatif. Ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada netizen atas ucapannya yang menurutnya menyinggung pihak yang bekerja dengan partai.
Menanggapi hal tersebut, Kenneth menegaskan aksi Bima tidak bisa dibenarkan apapun alasannya. Terlebih, yang dilakukan ialah mengolok-olok orang lain di media sosial, apalagi yang diolok-olok ialah orang tua yang sudah tergolong sepuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apapun alasannya itu tak bisa dibenarkan juga. Menghina orang tua itu sangat tidak pantas, apalagi beliau (red-Megawati) adalah mantan Presiden ke-5 RI dan juga seorang anak seorang Proklamator," ungkap pria yang akrab disapa Kent dalam keterangan tertulis, Rabu (26/4/2023).
"Saya menilai cara penyampaian kritiknya sudah melewati batas kewajaran dan sangat keterlaluan, ingat sebagai Bangsa Indonesia harus bisa menjunjung tinggi etika sopan santun dan tata krama yang sudah melekat menjadi jati diri kita," imbuhnya.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta ini meyakini Bima Yudho masih dapat menata kepribadiannya lantaran masih di usia sangat muda. Yakni menyeimbangkan keberaniannya dengan kearifan.
"Dia (red-Bima) masih muda, jalannya masih panjang. Saran saya pertahankan saja idealismenya dan jangan salah bergaul dengan orang yang tak bertanggung jawab. Kita harus bisa menyampaikan kritik itu dengan adab dan dengan tata cara yang baik," tutur Kent.
Kent berpesan kepada pria berusia 20 tahun itu bahwa dunia selalu berputar dan setiap manusia mempunyai kehormatannya masing masing.
"Dunia juga selalu berputar, kita juga akan tua pada waktunya, setiap manusia itu masing-masing punya kehormatan. Bermain medsos itu ada batasannya, berbuatlah yang terbaik untuk bangsa ini, harus diingat baik-baik bahwa orang tua itu wakil Tuhan di dunia, yang harus kita hormati," beber Ketua IKAL PPRA LXII Lemhannas RI ini.
Lebih lanjut, Kent berpesan kepada seluruh pemuda khususnya Bima Yudho agar selalu berlaku santun dan menghormati orang yang lebih tua. Sebab hal ini merupakan sikap yang terpuji, sehingga ia menyarankan para pemuda agar tidak melupakan nilai-nilai tradisional Bangsa sendiri.
"Kembangkan itu menjadi budaya serta ajarkan kepada anak cucu kita, agar kita menjadi manusia yang bermartabat karena rasa hormat yang kau berikan kepada orang tua adalah merupakan cerminan rasa hormat yang kau berikan pada dirimu sendiri," tandasnya.
Sebagai informasi, sebelumnya Bima Yudho menjelaskan perihal sebutan janda yang diberikan pada Megawati. Ia mengatakan ungkapan tersebut berasal dari kekesalannya terkait Piala Dunia U20 yang telah dibatalkan penyelenggaraannya di Indonesia.
"Gua nggak bermaksud untuk menggunakan konotasi janda itu kayak buruk ya. Gua bilang karena mengungkapkan kekesalan gua ketika Piala Dunia dibatalkan," ujarnya mengklarifikasi.
"Oke, gue cuma menyuarakan isi hati gue sendiri gitu kan. Terserah lu kalau misalnya menurut lu kurang pas ya atau kebanyakan orang tidak setuju dengan ucapan gue," ujarnya.
Simak Video 'Bima TikToker Viral Lagi Gegara Video Lama Sebut Megawati 'Janda'':