TikToker asal Lampung, Bima Yudho Saputro menyebut Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri sebagai 'janda.' Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menyebut Bima telah melakukan ujaran kebencian.
Dalam keterangannya, Ketua Umum DPP GMNI Arjuna Putra Aldino, menyebut Bima melanggar etika bermedia sosial, dan postinganya mengandung ujaran kebencian.
"Sama halnya dengan kata Negro, kata Janda bukan kata yang bebas nilai melainkan sebuah cercaan untuk menganggap seseorang memiliki kedudukan moral yang lebih rendah daripada dirinya. Ini masuk ujaran kebencian", ujar Arjuna, dalam keterangannya, Rabu (26/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi Arjuna, umpatan janda yang dilontarkan Bima berpotensi mengukuhkan stereotip negatif tentang Janda, yang selama ini janda dicitrakan negatif. Stereotip itu melestarikan kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan.
"Jadi si Bima ini harus paham tentang literasi gender equality baca buku Sarinah, dia keberatan dipanggil bencong, tapi mencerca orang lain sebagai Janda. Padahal umpatan kata Janda yang dia lontarkan masuk kategori kekerasan simbolik terhadap perempuan, ikut melanggengkan kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan", tambah Arjuna
GMNI menyarankan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika RI agar semua platform media sosial diwajibkan memiliki pedoman konten. Sehingga ada larangan membuat konten yang berpotensi mendiskriminasi dan merendahkan perempuan serta kelompok minoritas misalnya.
"Perlu ada pedoman konten yang melindungi tidak adanya ujaran kebencian terhadap kelompok rentan serta sensitif terhadap isu gender. Platform tidak boleh hanya mementingkan keuntungan ekonomi, diserahkan pada mekanisme pasar begitu saja. Bisa rusak-rusakan", tutup Arjuna.
Bima Yudha Minta Maaf
Usai viral karena menyebut Ketum PDIP dengan kata janda, TikToker Bima Yudho Saputro menunggah video klarifikasi. Dalam video itu ia pun menyampaikan permohonan maaf.
Dalam video yang diunggah Bima di akun TikToknya @awbimaxreborn, dilihat detikSumut, Rabu (26/4/2023), Bima mengaku tidak bermaksud menggunakan kata janda untuk Megawati tersebut dengan konotasi yang buruk.
"Perkara gua bilang janda di video yang ada Pak Ganjar dan Mbak Nana sedang menjalani interview dan gua bilang .. ya lo bisa nonton sendiri. Gua tidak bermaksud menggunakan konotasi janda itu buruk ya. gua bilang mengungkapkan kekesalan gua soal piala dunia dibatalkan, gua cuma menyuarakan isi hati gua sendiri," katanya.
Ia lalu meminta maaf atas ucapannya itu jika ada yang tidak setuju.
"Terserah lu kalau menurut lu kurang pas dan tidak setuju, gua pribadi minta maaf yang sebesar-besarnya pada netizen indonesia kalau memang menyinggung kalian yang bekerja dengan partai. hahah, I am sorry about that," lanjutnya.
Simak Video 'Bima TikToker Viral Lagi Gegara Video Lama Sebut Megawati 'Janda'':